Suara.com - Muntaber (muntah dan diare) merupakan kondisi peradangan pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus. Kondisi ini akan membuat seseorang kram pada perut, mual, demam hingga diare. Muntaber dapat terjadi kepada siapa saja terutama pada anak-anak. Lantas bagaimana cara mengobati muntaber? Simak ulasannya berikut ini.
Muntaber atau gastroenteritis disebabkan karena kontak dengan orang yang terinfeksi penyakit ini atau dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus ini. Selain itu muntaber juga bisa terjadi karena adanya parasit seperti amebiasis, racun, zat kimia hingga reaksi dari obat-obatan seperti antibiotik.
Ada beberapa cara mengobati muntaber yang bisa dilakukan saat di rumah.
Cara Mengobati Muntaber
1. Minum air dalam jumlah banyak
Cara mengobati muntaber yang paling utama adalah dengan minum air yang banyak agar cairan dalam tubuh tetap ada ketika tubuh mengeluarkan cairan melalui muntah, keringat dan diare secara terus menerus.
Selain itu Anda juga dapat mengonsumsi makanan berkuah, air kelapa, atau teh daun mint untuk mengurangi rasa mual.
2. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup menjadi salah satu cara untuk mengobati muntaber. Pastikan Anda memperbanyak waktu istirahat seperti tidur siang selama 30 menit dan tidur malam selama 8 jam.
Baca Juga: Dua Orang Meninggal karena Virus Marburg, Kenali Gejalanya yang Mirip Ebola!
3. Memakan pisang
Pisang adalah buah yang memiliki banyak nutrisi dan manfaat bagi kesehatan. Anda disarankan untuk mengonsumsi pisang hijau karena efek prebiotiknya dapat meningkatkan lemak rantai pendek yang baik untuk kesehatan pada pencernaan.
4. Minum obat muntaber
Jika Anda melakukan pemeriksaan medis ke dokter, Anda akan mendapatkan resep obat-obatan untuk mengobati muntaber yang diderita. Pastikan Anda mengonsumsi obat sesuai resep yang dianjurkan dokter dan tidak mengonsumsi obat sembarangan yang bisa saja memperparah kondisi Anda.
Gejala Muntaber
Gejala muntaber yang paling umum terjadi dan dialami adalah diare berair dan muntah secara terus menerus. Seseorang mungkin dapat mengalami sakit perut, sakit kepala, kram pada perut, mual dan demam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025