Suara.com - Pertumbuhan pada anak-anak merupakan hal yang penting diperhatikan oleh orang tua sejak lahir. Pertumbuhan ini sendiri bergantung pada beberapa hal, mulai dari pola asuh, gaya hidup orang tua ke anak, hingga nutrisi yang dikonsumsi. Hal-hal tersebut sudah harus diperhatikan sejak lahir agar tidak terjadi kondisi anak gagal tumbuh.
Pada dunia medis, sering dikenal istilah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Berdasarkan penjelasan Dokter Spesialis Anak dan Edukator Kesehatan, dr. Ardi Santoso, Sp. A, M. Kes., 1000 HPK sendiri merupakan hitungan sejak pertumbuhan anak sejak masih dalam janin (270 hari). Sementara itu, hitungan tersebut juga berlanjut hingga anak berusia dua tahun (730 hari).
Kondisi 1000 HPK ini sangat memengaruhi pertumbuhan anak ke depannya. Dokter Ardi mengungkapkan, sebanyak 80 persen otak manusia berkembang pada 1000 HPK, sehingga sangatlah penting untuk memerhatikan perkembangan anak di masa tersebut.
“80 persen otak manusia berkembang pada masa 1000 HPK dan tidak dapat diulang perkembangannya. Makannya 1000 HPK sangat menentukan potensi masa depan,” kata Dokter Ardi Webinar Ajinomoto X Katadata "Peran Umami dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih untuk Hidup Lebih Sehat", Selasa (2/8/2022).
1000 HPK ini sendiri juga dikenal dengan nama Golden Age. Pada masa ini pula, organ vital seperti otak, hati, jantung, dan ginjal seseorang akan berkembang secara pesat.
Lalu, hal-hal apa saja yang memengaruhi 1000 HPK? Salah satunya adalah nutrisi yang dikonsumsi. Jika kebutuhan nutrisi tidak terpentuhi, maka akan menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh.
Dokter Ardi juga mengungkapkan, terdapat beberapa hal yang membuat anak gagal tumbuh, di antaranya sebagai berikut.
1. Asupan kalori tidak sesuai
Asupan kalori pada anak ini juga tergantung dengan makanan yang dikonsumsinya. Berikut beberapa hal yang menyebabkan asupan kalori tidak terpenuhi dengan baik.
- Pemberian ASI, susu formula, atau makanan pendamping ASI (MPASI) tidak tepat.
- Makanan yang diberikan tidak sesuai dengan usia anak
- Ketersediaan makanan tidak memadai.
- Stres pada balita sehingga membuat nafsu makan berkurang.
- Gangguan anatomi, seperti bibir sumbing atau penyempitan pada saluran cerna.
2. Penyerapan kalori tidak sempurna
Ketika anak mengalami gangguan pada organ pencernaannya, hal ini akan membuat proses penyerapan tidak sempurna. Kondisi yang biasa terjadi di antaranya iritasi pada usus, atau kelainan anatomi bawaan lainnya.
Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Pantau Berat Badan untuk Mencegah Risiko Bayi Gagal Tumbuh
3. Kebutuhan karbohidrat meningkat
Kebutuhan karbohidrat meningkat akibat penyakit kronik yang dialami anak juga bisa menjadi penyebab gagal tumbuh. Kondisi kronik ini sendiri seperti infeksi paru-paru, penyakit tiroid, serta jantung bawaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial