Suara.com - Meski banyak ditemukan, namun mengomentari dan mencela bentuk fisik di media sosial adalah hal yang dilarang. Tindakan tersebut masuk dalam kategori body shaming.
Melansir laman Help Guide, body shaming sendiri masuk dalam kategori tindakan mempermalukan seseorang, yang dapat membuat orang lain sakit hati.
Tidak hanya orang asing, terkadang tindakan body shaming bisa dilakukan oleh orang-orang terdekat. Selain itu, beberapa orang juga menggunakan body shaming sebagai candaan belaka. Padahal, hal ini tetap bisa membuat seseorang sakit hati.
Hal yang mesti diketahui semua orang bahwa body shaming tidak bisa dianggap remeh dan kerap memberi dampak negatif dn berbahaya bagi seseorang ketika mengalaminya. Lebih lanjut, berikut beberapa dampak negatif dari body shaming pada korbannya:
Gangguan Makan
Body shaming akan membuat seseorang merasa memiliki tubuh yang tidak bagus. Hal ini akan membuat mereka merasa tubuhnya negatif sehingga memengaruhi pikiran dan tidak nafsu makan.
Bahkan beberapa orang rela melakuan diet ketat hingga olahraga berlebih yang justru membuat kesehatan terganggu. Hal tersebut juga bisa membuat seseorang mengalami gangguan pencernaan hingga cedera fisik.
Gangguan Dismorfik Tubuh (BDD)
Gangguan ini akan membuat seseorang menjadi sangat terobsesi dan cemas berlebih terkait penampilannya. Parahnya pada beberapa kasus, seseorang menolak melihat cermin agar tidak mengamati bagian tubuhnya sendiri.
Hal tersebut juga membuatnya merasa malu dengan tubuh yang dimiliki dan membuatnya sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Ia juga akan menghindari berbagai aktivitas sosial. Jika dibiarkan berlarut, orang yang mengalami gangguan ini dapat mengalami depresi bahkan keinginan untuk buntuh diri.
Baca Juga: Kena Santet? Paku Keluar dari Mulut Pesulap Merah
Berolahraga Berlebihan
Orang yang mengalami body shaming biasanya akan berusaha olahraga untuk memperbaiki penampilannya. Namun, terkadang hal tersebut menjadi obsesi dan membuatnya olahraga secara berlebihan.
Hal ini dapat memberikan dampak buruk terhadap orang tersebut seperti kelelahan, cedera, kecemasan, depresi, dan lain-lain.
Kecemasan dan Depresi
Tindakan body shaming yang dilakukan seseorang akan memberikan pikiran-pikiran negatif pada seseorang. Hal tersebut akan membuat seseorang menjadi cemas dan depresi atau komentar orang lain kepadanya.
Body shaming ini sendiri akan membuat seseorang merasa malu dan menghindari tampil di publik, bahkan untuk pergi ke sekolah. Ia akan merasa terisolasi karena ucapan dari orang lain tersebut. Hal tersebut juga yang membuatnya merasa tidak memiliki harga diri.
Masalah Kesehatan
Body shaming akan membuat seseorang mengalami gangguan makan yang mendorong risiko munculnya berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian, sekitar 70 persen remaja yang mengalami celaan terkait berat badan akan memberikan dampak negatif pada fisik dan psikologisnya.
Tidak hanya kurang nafsu makan, kondisi body shaming juga bisa membuat seseorang melakukan sebalinya. Orang tersebut justru akan makan berlebihan dan mendorong risiko mengalami obesitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak