Suara.com - Pandemi Covid-19 masih melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Sejak pertama kali muncul pada akhir 2019 lalu di Wuhan, China, hingga kini penyebaran Covid-19 masih juga terjadi.
Namun kini, di tengah pandemi Covid-19, dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan virus baru yang dilaporkan juga berasal dari China.
Virus tersebut adalah virus Langya atau LayV. Peneliti telah mengeluarkan peringatan mengenai virus baru ini. Dan 35 orang disebutkan telah terinfeksi virus Langya di China bagian timur.
Seperti apakah virus Langya tersebut dan bagaimana dampaknya kepada manusia? Berikut ulasannya.
Diduga ditemukan sejak 2018 lalu
Petunjuk pertama adanya sebuah virus baru muncul di kota Qingdao, provinsi Shandong pada Desember 2018 lalu. Ketika itu seorang petani berusia 53 tahun meminta perawatan setelah mengalami gejala demam, sakit kepala, mual dan batuk.
Selanjutnya diketahui petani tersebut pernah melakukan kontak dengan hewan dalam sebulan terakhir. Karena itu ia didaftarkan dalam pemeriksaan tambahan yang berfokus pada mengindentifikasi penyakit zoonosis.
Setelah diperiksa, para ilmuwan menemukan sebuah virus yang belum pernah dilihat sebelumnya. Virus tersebut terkait dengan Virus Hendra dan Nipah, atau masih satu keluarga.
Masuk dalam golongan Henipavirus
Baca Juga: Patahkan Isu Tak Akur, Zhou Dongyu Hadiri Pemutaran Perdana Film Ma Sichun
Setelah diteliti lebih lanjut, virus Langya atau LayV diketahui masuk dalam kelompok Henipavirus, yang merupakan satu kelompok dengan virus Hendra dan Nipah yang telah ditemukan pada 2018 silam.
Henipavirus disebut sering menyebabkan penyakit parah dan fatal pada manusia. Penyakit akibat virus Nipah, beberapa kali pernah mendapatkan perhatian khusus dari para ahli dan diperkirakan penyebarannya bisa lebih meluas.
Sementara penyakit akibat virus Hendra pertama kali dilaporkan terjadi di Australia, dimana ditemukan kasus pada kuda dan manusia. Angka kematian akibat virus tersebut dilaporkan cukup tinggi.
Virus Langya ditularkan lewat hewan
Virus Langya yang telah menginfeksi 35 orang di China, disebutkan memular dari hewan ke manusia. Hal itu serupa dengan virus Nipah dan Hendra yang bersifat zoonosis.
Menurut para ahli, kemungkinan virus Langya ditularkan melalui hewan, termasuk tikus. Meski begitu, sejauh ini belum ditemukan bukti adanya penularan virus Langya antar manusia.
Berita Terkait
-
Patahkan Isu Tak Akur, Zhou Dongyu Hadiri Pemutaran Perdana Film Ma Sichun
-
China Jalin Kerja Sama dengan ASEAN Guna Hadapi Bencana Ekstrem Masa Depan
-
Gejala Kanker Darah yang Perlu Diwaspadai
-
Ruam akibat Cacar Monyet atau Kondisi Lain, Begini Cara Membedakannya!
-
China dan Thailand Sepakat Latihan Militer dengan Sandi Serangan Elang 2022
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda