Suara.com - Diabetes melitus termasuk penyakit metabolik. Sehingga, pasien yang sudah didiagnosa diabetes melitus tidak cukup hanya dengan konsumsi obat yang diresepkan, tapi juga harus mengubah gaya hidup lebih sehat.
"Tidak hanya semata dari farmakoterapi (obat-obatan), tapi juga dari segi nutrisi dan aktivitas fisik ataupun olahraga, juga perubahan gaya hidup," kata Dokter Spesialis Gizi dr. Fitriyani Nasution, M.Gizi saat webinar, Minggu (14/8/2022).
Menurutnya, pasien diabetes terkadang masih salah kaprah karena berpikir hanya dengan minum obat bisa sembuh.
Padahal, meskipun rutin minum obat yang diberikan tapi tidak mengatur pola makan juga tidak berolahraga, maka gula darah tetap tidak terkontrol.
Dokter Fitriyani menyampaikan bahwa pasien diabetes tetap bisa bebas memilih makanan, asalkan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak sesuai dengan kalori yang dibutuhkan.
Selain itu, cek gula darah sendiri secara rutin juga perlu dilakukan agar bisa segera dilakukan intervensi bila glukosa terlalu tinggi untuk mencegah komplikasi.
"Tujuannya memperbaiki pola hidup karena sebetulnya faktor risiko paling utama dari diabetes melitus tipe 2 adalah gaya hidup yang tidak bagus baik dari segi nutrisi ataupun aktivitas fisik," ujarnya.
Pasien diabetes tetap bisa makan tiga kali sehari, mulai dari sarapan hingga makan malam.
Dokter Fitriyani mengingatkan, pasien justru jangan sampai kurang makan demi menjaga kadar gula darah tidak naik. Karena tindakan itu justru berisiko sebabkan hipoglikemi atau kekurangan glukosa.
"Makan pasien sama seperti orang normal tidak diabetes, tiga kali makan dan dua sampai tiga kali selingan. Ini yang dianjurkan ke pasien, makan dengan jadwal yang teratur setiap hari karena juga berhubungan dengan minum obat diabetes ataupun pemakaian insulin."
Baca Juga: Berjalan Kaki Dua Menit Setelah Makan Terbukti Ampuh Turunkan Risiko Diabetes
"Terkadang pasien tidak makan tetapi dia mengonsumsi obat atau tetap suntik insulin, sehingga akan berisiko hipoglikemik," katanya.
Porsi juga jenia makanan pasien diabetes bisa berbeda -beda setiap orang. Karena tergantung dengan berat badan, usia, dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan.
"Usia semakin lanjut maka kebutuhan kalori akan semakin menurun, jenis kelamin lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan, kemudian harus menanyakan aktivitas fisik karena semakin tinggi aktivitas fisik maka kebutuhan kalori akan semakin tinggi," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru