Suara.com - Ada dua bentuk diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang lebih umum. Pada penderita diabetes tipe 1, kadar glukosa darah mereka meningkat ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup hormon yang disebut insulin.
Diabetes tipe 2 biasanya disebabkan oleh kelebihan berat badan atau kurang berolahraga.
Seorang ahli pun mengatakan kadargula darah bisa diturunkan pada penderita diabetes tipe 2 dengan olahraga setelah makan.
“Glukosa dari makanan memasuki aliran darah Anda kira-kira 15 menit setelah Anda mulai makan," kata ahli diet, Dr Naomi Brosnahan dikutip dari Express.
Jika Anda olahraga sesaat setelah makan, glukosa dengan cepat digunakan oleh otot Anda untuk membantu menurunkan kadar gula darah.
Anda bisa melakukan aktivitas fisik 10 menit dalam waktu 30 menit setelah makan. Bahkan, tidak harus aktivitas fisik yang rumit dan berintensitas tinggi.
"Anda bisa melakukan beberapa peregangan, naik turun tangga, melakukan putaran jongkok di meja atau jalan cepat," katanya.
Tapi, Anda harus tahu bahwa olahraga tidak menurunkan risiko diabetes tipe 1. Menurut diabetes UK, kadar gula darah normal berada pada kisaran 4,0 hingga 5,4 milimol per liter (mmol/L) saat berpuasa dan sampai 7,8 mmol/L dua jam setelah makan.
Pada penderita diabetes, target kadar gula darah adalah empat sampai tujuh mmol/L sebelum makan.
Baca Juga: Ria Ricis Menangis, Tak Kuat Dengar Gunjingan Netizen Mengenai Baby Moana
Kadar glukosa darah harus di bawah sembilan mmol/L untuk penderita diabetes tipe 1 dan di bawah 8,5 mmol/L untuk penderita diabetes tipe 2 setelah makan.
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 termasuk jika Anda:
- Berusia di atas 40 tahun (atau 25 tahun untuk orang Asia Selatan)
- Memiliki kerabat dekat dengan diabetes (seperti orang tua, saudara laki-laki atau perempuan)
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Berasal dari Asia, Afrika-Karibia atau Afrika kulit hitam
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online