Suara.com - Pil KB atau suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang umum digunakan oleh pasangan yang ingin menunda kehamilan setelah menikah, atau oleh perempuan yang belum lama melahirkan, untuk mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang cukup dekat.
Bingung memilih di antara kedua alat kontrasepsi ini? Dokter sekaligus kreator konten dr. Ema Surya Pertiwi, menjelaskan secara rinci mengenai pil KB dan suntik KB, dalam kanal YouTube-nya Emasuperr.
Pil KB
Pil KB terbagi menjadi dua, yaitu pil KB mini dan pil KB kombinasi.
1. Pil KB mini
Berdasarkan keterangan dr. Ema, pil KB mini mengandung progesteron yang berfungsi mengentalkan lendir serviks. Hal ini akan mencegah sperma masuk bertemu sel telur di dalam rahim.
Selain itu, pil KB mini juga dapat menghentikan ovarium melepaskan telur sehingga mencegah wanita mengalami masa subur beberapa saat.
Namun, penggunaan pil KB mini juga memberikan efek samping seperti bercak pendarahan saat menstruasi, kenaikan berat badan, sakit pada bagian payudara dan kepala, mual, hingga munculnya jerawat.
2. Pil KB kombinasi
Baca Juga: Ditemukan Pada 1350 SM, Kondom Milik Firaun Ternyata Tidak Digunakan sebagai Alat Kontrasepsi
Untuk pil KB kombinasi, kandungan yang terdapat di dalamnya tidak hanya progesteron, tetapi juga estrogen. Adanya estrogen akan membantu membuat kulit penggunanya lebih cantik. Hal ini juga membantu untuk menunda kehamilan pada wanita. Tidak hanya itu, pil KB kombinasi juga menangani jerawat akibat hormon yang tidak seimbang.
Meski demikian, penggunaannya dapat memberikan efek samping seperti sakit kepala, sakit perut, nyeri payudara, serta perubahan suasana hati. Adanya kandungan estrogen juga bisa berisiko membuat pembekuan darah atau stroke pada usia 35 tahun ke atas.
Oleh karena itu, wanita yang memiliki risiko tinggi tidak disarankan untuk meminum pil KB kombinasi ini.
Lebih lanjut dr. Ema menuturkan, pil KB harus bisa diminum setiap hari pada jam yang sama. Keberhasilan penggunaan ini juga mencapai 85-87 persen jika diminum secara teratur. Pil KB juga membantu menstabilkan hormon menstruasi pada wanita.
Pil KB diminum selama 21 hari. Setelah tidak mengonsumsinya lagi, kondisi wanita juga bisa langsung memasuki masa subur.
Suntik KB
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif