Suara.com - Hamil anak kedua, Tasya Kamila mengaku sedang dilanda galau antara diet saat hamil atau bebas makan apapun untuk pertumbuhan janin.
Apalagi, ia khawatir saat hamil tubuhnya semakin membesar, dan jadi ibu hamil gendut, serta sulit mengembalikan bentuk tubuh setelah melahirkan.
"Tapi galau nih, mendingan mumpung hamil, karena nggak takut perut buncit karena makan banyak jadi kesempatan gas aja makan sesuka hati. Apa sok-sokan tetap diet membatasi makan biar nggak gendut banget kayak paus?" curhat @tasyakamila di Instagram Story, dikutip suara.com, Senin (29/8/2022).
Lantas yang jadi pertanyaan, bolehkah ibu hamil diet untuk menurunkan berat badan?
Mengutip Norton Health Care, diet saat hamil dengan tujuan mempertahankan berat badan atau menurunkan berat badan, pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, bisa menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang.
Namun, obesitas atau kelebihan berat badan selama kehamilan bisa menyebabkan darah tinggi, preeklamsia, masalah pembekuan darah, dan diabetes gestasional dan komplikasi lainnya.
"Cara terbaik agar kehamilan tetap sehat, yaitu mengoptimalkan kesehatan sebelum kehamilan, termasuk berusaha mendapatkan berat badan ideal sebelum kehamilan," ujar Dokter Obgyn Norton Women's Care, Kara B. Knapp, MD.
Inilah sebabnya, ia tidak menyarankan untuk diet atau mencoba menurunkan berat badan selama kehamilan, karena bisa membuat janin tidak mendapatkan nutrisi penting.
Adapun cara agar berat badan tidak bertambah terlalu banyak saat hamil, bisa dengan berkonsultasi lebih dulu ke dokter kandungan tentang berapa berat badan yang harus dinaikan.
Baca Juga: Apa Itu Diet Alkaline? Manfaat, Risiko, dan Menu yang Disarankan
Sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan sebelum kehamilan, memastikan cara terbaik menyiapkan tubuh untuk calon bayinya nanti.
Selain itu disarankan juga menghindari camilan berkalori tinggi, seperti keripik dan permen, serta fokus pada makanan lebih sehat dan sayuran.
Pantau juga kenaikan berat badan, serta buat penyesuaian kebiasaan makan selama kehamilan. Pastikan juga tetap berolahraga agar tubuh sehat dan kuat, dan konsultasi pada dokter olahraga yang aman, khusus setelah kehamilan lewat dari 12 minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar