Suara.com - Sejak kembali ke dunia hiburan, Aliando Syarief menjadi lebih terbuka dengan kondisi kesehatan mentalnya. Ia mengaku menderita gangguan mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Dalam tayangan YouTube Rizky Cuaca, aktor berusia 26 tahun itu menjelaskan penyebabnya karena kekerasan yang pernah dialaminya dari orang terdekat.
Tetapi sejak menjalani berbagai pengobatan dan terapi, kondisi Aliando berangsur-angsur membaik. Bahkan menurutnya, OCD yang dideritanya sudah sembuh 99 persen.
Dari penjelasan Aliando tersebut, benarkah OCD dapat sembuh sepenuhnya?
Berdasarkan laman Treat My OCD, gangguan obsesif-kompulsif merupakan kondisi kronis. Artinya, tidak akan sembuh dengan sendirinya dan umumnya tidak sembuh total.
Namun, pengobatan dapat membuat kondisi OCD dapat ga terkontrol sehingga tidak menganggu aktivitas sehari-hari.
Tergantung pada tingkat keparahan OCD, beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang, berkelanjutan, atau lebih intensif.
Menurut laman Mayo Clinic. dua perawatan utama untuk OCD adalah psikoterapi dan obat-obatan. Seringkali, pengobatan paling efektif dengan kombinasi ini.
Psikoterapi
Baca Juga: Aliando Syarief Ungkap 99 Persen Sembuh Dari OCD, Warganet: Sedih tapi Tetap Bangga
Terapi perilaku kognitif (CBT), sejenis psikoterapi, efektif bagi penderita OCD. Salah satu komponennya adalah paparan dan pencegahan respon (ERP).
Dalam metode ERP, penderita akan dipaparkan kepada objek atau obsesi yang ditakuti lalu meminta mereka untuk mempelajari cara agar tidak berperilaku kompulsif.
ERP membutuhkan usaha dan latihan, tetapi penderita dapat mendapat kuliats hidup yang lebih baiks setelah belajar untuk mengontrol obsesi dan kompulsi mereka.
Obat-obatan
Obat psikiatri tertentu dapat membantu mengendalikan perilaku obsesi dan kompulsi pada OCD. Paling umum, psikiater akan meresepkan antidepresan terlebih dahulu.
Namun sebelumnya, pasien dan dokter harus terlebih dahulu mendiskusikan segala hal tentang obat yang akan diresepkan, seperti efek samping, interaksi obat, dan kapan bisa berhenti menggunakan antidepresan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!