Suara.com - Seorang pasien cacar monyet meninggal dunia di Belgia. Berdasarkan laporan otoritas kesehatan di negara tersebut, ini adalah kematian ketiga pasien cacar monyet di Eropa.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), wabah cacar monyet yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah menginfeksi sebanyak lebih dari 51 ribu orang di seluruh dunia.
Meskipun sudah menginfeksi manusia selama beberapa dekade, virus ini tergolong jarang menyebar hingga tahun ini menyebar di luar Afrika Tengah dan Barat yang menjadi tempat endemiknya.
Terlepas dari ribuan kasus cacar monyet yang dilaporkan, kematian akibat virus ini tergolong jarang terjadi. Di luar kasus kematian cacar monyet di Belgia, CDC telah melaporkan 16 kematian akibat virus ini secara global yang mana 9 di antaranya terjadi di Afrika.
Sebelumnya, satu-satunya kematian akibat cacar monyet yang diketahui terjadi di Eropa terdapat di Spanyol yang terdiri dari 2 kasus. Namun, informasi terbaru ada 1 kematian akibat cacar monyet di Belgia.
"Satu kematian akibat cacar monyet di Belgia ini diketahui pasien juga memiliki masalah kesehatan mendasar," jelas laporan otoritas kesehatan setempat dikutip dari News Week.
Sejauh ini, kontak seksual masih dianggap sebagai sumber penularan cacar monyet yang paling tinggi, yang mana menyumbang sekitar 92 persen kasus.
Meskipun begitu, para ahli telah menekankan bahwa semua orang bisa tertular cacar monyet, terlepas dari orientasi seksualnya. Pasalnya, virus ini bisa menular melalui kontak dengan lesi kulit atau benda yang digunakan oleh penderitanya.
Tak hanya itu, virus cacar monyet juga bisa menyebar melalui kontak tatap muka berkepanjangan. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala berupa ruam tubuh, demam, dan nyeri.
Baca Juga: Kenapa Tidur Lebih Cepat dan Nyenyak Usai Berhubungan Seks? Ternyata Ini Penyebabnya!
Menurut CDC , anak-anak di bawah usia 8 tahun, ibu hamil, orang dengan immunocompromised, dan orang dengan riwayat kondisi kulit seperti dermatitis atopik atau eksim mungkin memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi cacar monyet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)