Suara.com - Baru-baru ini, Baim Wong membagikan foto anaknya, Kiano Tiger Wong yang jatuh sakit. Ia memperlihatkan foto Kiano sedang tidur pulas dan dikompres.
Lalu, terlihat ada termometer yang menunjukkan anak Baim Wong itu mengalami demam 38,2 derajat celcius.
"Papah lagi di Solo, jadi kepikiran. Minta doanya," kata Baim Wong dalam caption unggahannya di Instagram.
Kebanyakan orangtua selalu khawatir ketika anaknya mengalami dema. Tapi, satu-satunya cara untuk mengatasi demam pada anak adalah tetaplah tenang.
Anak bisa dikatakan mengalami demam ketika suhunya meningkat sampai lebih dari 38 derajat Celcius. Karena, suhu normal tubuh anak adalah 36,5 sampai 37,5 derajat Celcius.
Saat anak terkena demam, cairan tubuh akan lebih cepat menguap sehingga meningkatkan risiko dehidrasi. Karena itu, Anda harus mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya untuk mengatasi demam.
Anda harus memastikan kebutuhan cairan mereka tercukupi, supaya tubuhnya tetap terhidrasi. Selain itu, usahakan ia juga mengonsumsi makanan bergizi dan kandungan airnya tinggi, seperti buah-buahan.
Selain itu dilansir dari Alodokter, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penderita demam berdarah yang mengonsumsi minuman isotonik elektrolit lebih jarang mengalami mual dan muntah. Bahkan, demam mereka juga lebih cepat turun dibandingkan penderita lain yang tidak minum air putih.
Karena itu, lengkapi kebutuhan cairan anak ketika demam. Salah satunya, Anda bisa memberinya minuman isotonik elektrolit sehingga demam mereka lebih cepat turun.
Baca Juga: Alami Menstruasi Berat setelah Vaksin Covid-19, Ternyata Wanita Ini Menderita Kanker Darah Akut
Selain mencukupi kebutuhan cairan tubuh, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi demam pada anak.
- Pastikan suhu ruangan tetap sejuk untuk membuat anak merasa nyaman
- Selimuti anak dengan kain tipis dan pastikan sirkulasi udara di ruangan lebih lancar atau suhu ruangan lebih sejuk
- Jaga cairan tubuh lebih maksimal dengan minuman isotonik elektrolit pada anak usia di bawah 1 tahun, karena kandungan ION di dalamnya bisa mengganti cairan tubuh yang hilang
- Letakkan handuk kecil yang dibasahi air hangat di dahi sebagai kompres, jangan memakai air dingin karena bisa meningkatkan suhu tubuh anak
- Perbanyak istirahat dan jangan dulu pergi ke luar rumah
Saat anak mengalami demam, pastikan mereka selalu nyaman untuk mencegah anak menggigil atau kepanasan. Meskipun demam tidak selalu pertanda penyakit serius, orangtua tetap harus waspada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah