Suara.com - Pandemi Covid-19 secara global mulai menunjukan penurunan, begitu pula di Indonesia. Kondisi tersebut juga diakui oleh Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir.
Lantas apakah vaksin Covid-19 masih diperlukan? Terlebih Indonesia masih dalam proses pembuatan vaksin Covid-19 Merah Putih.
Juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril, Sp.P., menyampaikan bahwa program vaksinasi Covid-19 akan selalu disesuaikan dengan situasi yang terjadi.
"Untuk selanjutnya pasti kita akan melihat perkembangan, kalau memang masih melandai betul apakah masih perlu kita lakukan vaksinasi, kita lihat perkembangan berikutnya. Mudah-mudahan kita akan mengambil jalan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," ujar dr. Syahril saat konferensi pers virtual, Jumat (16/9/2022).
Diketahui, vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga tersebut saat ini masih dalam tahap uji klinik, atau diuji coba kepada manusia fase 3, yang berlangsung sejak 27 Juni 2022. Kemudian masih harus memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bisa diberikan kepada masyarakat.
Syahril menyampaikan bahwa pemerintah sekarang masih fokus untuk meningkatkan cakupan vaksinasi 1 dan 2 juga booster. Data Kemenkes per 15 September 2022 tercatat bahwa cakupan vaksinasi pertama baru mencapai 86,9 persen, vaksinasi kedua 72,68 persen, dan vaksinasi booster 26,45 persen.
Diakui Syahril bahwa capaian vaksinasi booster memang lebih lambat dibandingkan pada bulan Maret-April lalu.
"Tentu saja ini menjadi prioritas, jadi program kita saat ini pemerintah fokus untuk vaksin satu, dua, dan booster," tuturnya.
Ia menegaskan bahwa pada prinsipnya vaksinasi menjadi upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan infeksi Covid-19 di tengah masyarakat. Sehingga prioritas meningkatkan cakupan vaksinasi tetap menjadi fokus bagi pemerintah.
Baca Juga: Pandemi Bikin Kasus Kelebihan Berat Badan dan Obesitas Meningkat, Apa Ya Penyebabnya?
"Prioritas harus tetap dijalankan. Jangan sampai prioritas sudah kita buat, tapi belum tercapai target sudah membuat program berikutnya yang memang menjadi beban bagi kita," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo, Kinerja Kemenkes hingga BGN Dinilai Layak Dievaluasi
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Menkes Dengar Kabar Prabowo Tambah Kursi Wamenkes, Siapa yang Dipilih?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan