Suara.com - Kasus Dengue selama peralihan ke musim hujan ini mengalami peningkatan. Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai siklus pelana kuda pada penderita dengue.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PM) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa pihaknya berharap bisa melaksanakan upaya pengenalan risiko dan pengendalian sejak dini supaya kasus bisa ditekan.
"Upaya pengenalan risiko dan pengendalian sejak dini ini, kami harapkan bisa dilaksanakan secara terpadu, masif, total, berkesinambungan, dan tepat sasaran agar kasus Dengue bisa kita tekan," katanya pada Senin (26/9/2022).
Siklus pelana kuda merupakan sebutan bagi tiga fase demam yang bergerak naik dan turun pada pasien Dengue.
Fase pertama ditandai dengan demam tinggi dalam kisaran 40 derajat Celcius pada hari pertama dan ketiga setelah masa inkubasi virus yang dibawa dari gigitan nyamuk betina Aedes Aegypti.
Pada fase kedua atau yang dikenal sebagai fase kritis, ditandai dengan penurunan demam mencapai 30 derajat Celcius pada hari keempat hingga kelima. Pada fase itu, demam pasien turun drastis seolah telah sembuh.
"Pada fase ini, perlu perawatan khusus di rumah sakit. Kemungkinan bisa terjadi Dengue Shock Syndrome," ujarnya.
Fase terakhir adalah masa penyembuhan di hari keenam hingga ketujuh yang ditandai dengan demam kembali tinggi, sebagai reaksi dari kesembuhan.
Masyarakat diimbau agar waspada jika terjadi demam yang tidak turun dalam dua hingga tiga hari dan disertai dengan bintik merah.
Baca Juga: Kasus DBD Meningkat di Kaltim, 2 Wilayah Ini Jadi Perhatian Diskes
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk jangan menunda ke rumah sakit atau Puskesmas karena bisa menjadi penyebab kematian.
"Kenali gejala Dengue, jangan tunda ke rumah sakit atau Puskesmas, karena ini sering jadi penyebab kematian," katanya.
Berdasarkan catatan P2PM Kemenkes RI sampai pekan ke-36, jumlah kumulatif kasus konfirmasi sejak Januari 2022 dilaporkan sebanyak 87.501 kasus dengan rasio 31,38/100.000 penduduk dan 816 kematian (CFR 0,93 persen).
Penambahan kasus dilaporkan berasal dari 64 kabupaten/kota di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Kabupaten/kota yang mencatat kasus Dengue tertinggi, di antaranya Kota Bandung 4.196 kasus, Kabupaten Bandung 2.777 kasus, Kota Bekasi dengan 2.059 kasus, Kabupaten Sumedang 1.647 kasus, dan Kota Tasikmalaya 1.542 kasus.
Jika dibandingkan dengan laju kasus dalam kurun setahun terakhir, terjadi peningkatan 111 kasus kematian yang dilaporkan akibat Dengue.
Berita Terkait
-
Kasus DBD Meningkat di Kaltim, 2 Wilayah Ini Jadi Perhatian Diskes
-
Segera Tiba di Indonesia, Vaksin Cacar Monyet dari Denmark
-
Pasien Pertama Positif Cacar Monyet Kini Telah Dinyatakan Sembuh
-
Sempat Tumbang Lagi Kamis Siang, Aplikasi PeduliLindungi Sudah Normal
-
Deman Berdarah Sedang Mengancam Warga Jawa Barat
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya