Suara.com - Kabar duka datang dari adik Nick Carter Backstreet Boys. Aaron Carter meninggal dunia di bathtub kamar mandi rumahnya di Palmdale, California pada Sabtu (5/11/2022).
Melansir Independent, penyebab kematian aktor sekaligus rapper tersebut masih belum diketahui. Pihak berwenang nantinya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui lebih jelas penyebab kematiannya.
“Kami sangat sedih dan terkejut untuk mengkonfirmasi meninggalnya Aaron Carter hari ini. Saat ini penyebab kematiannya sedang diselidiki," ujar seorang juru bicara, dikutip dari laman Independent, Minggu (6/11/2022).
Sementara itu, Aaron Carter diketahui memiliki riwayat penyakit mental. Mengutip People, pada 2019 dalam sebuah acara The Doctors, adik Nick Carter Backstreet Boys ini blak-blakan mengungkap kondisi mentalnya.
Bahkan, karena kondisi mentalnya tersebut, ia harus mengonsumsi berbagai obat yang cukup banyak.
“Diagnosis resminya adalah saya menderita gangguan kepribadian ganda, skizofrenia, kecemasan akut; Saya manik depresif. Saya diresepkan Xanax, Seroquel, gabapentin, hydroxyzine, trazodone, omeprazole,” ucap Aaron Carter.
Berbagai masalah mental terkait kepribadian tersebut lantas menjadi perhatian. Hal ini karena kondisi Aaron Carter tersebut bukanlah hal yang dianggap ringan.
Apalagi beberapa kondisi tersebut berhubungan dengan kepribadian ganda. Berikut beberapa penjelasan mengenai kondisi dari Aaron Carter mengutip laman Mayo Clinic.
Skizofrenia
Baca Juga: Deddy Corbuzier: Anjing Masuk Masjid, Gue Bangga Sama Islam
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang membuat seseorang menafsirkan realita secara tidak normal. Biasanya, mereka yang menderita kondisi ini akan sering halusinasi, delusi, bahkan menjalani kegiatan secara tidak teratur.
Kondisi ini juga membuat penderita membutuhkan perawatan seumur hidupnya untuk bisa mengendalikan gejala yang dialaminya.
Kecemasan akut
Orang dengan kecemasan akut akan memiliki rasa khawatir dan ketakutan yang berlebihan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Mereka akan terus dilanda rasa cemas secara tiba-tiba hingga mengalami serangan panik. Biasanya jika hal ini terjadi akan sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari yang dilakukannya.
Gejala kecemasan aku dapat muncul selama masa kanak-kanak atau remaja dan berlanjut hingga dewasa. Untuk mengurangi gejala yang dialaminya, penderita biasanya diminta untuk menghindari hal-hal yang membuat rasa cemasnya muncul.
Manik depresi atau gangguan bipolar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda