Suara.com - Baru-baru ini, sebuah video viral di TikTok memperlihatkan seorang balita perempuan yang tengah menggesekkan kemaluannya pada sebuah tangan kursi. Dokter anak menyebut perilaku ini normal. Apa penjelasannya?
Pertama kali diunggah akun @maecila, rupanya kejadian ini tak hanya terjadi satu dia kali, tapi berulang kali sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
"Ada yang sama gak anaknya punya kebiasaan begini, kira-kira kenapa ya?," tanya ibu itu pada video TikToknya.
Video kemudian kembali diunggah oleh akun TikTok @rumahtanggaislamii dengan berbagai komentar dari warganet, hingga dibagikan lagi akun Twitter @Askrlfess.
"Gapapa itu ada teorinya koo di psikologi perkembangan. Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud. Anak di usia kayak adek itu lagi di fase phalic (merasakan kepuasannya ada di kelamin), terjadi secara natural dan memang fase yang dia laluin," tulis @ayamxxxxxxxx.
"Child masturbate normal kok nder, bahkan pernah kan tau anak bayi pegang kelamin sendiri kadang2?. Itu makanya ajari anak mengenal tubuh nya masing2," tambah @Ladyxxxxxx.
"Eh ternyata normal ya begini, kirain ga normal. Soalnya waktu TK pernah ngelus2 titit waktu belajar di kelas, terus ditegor sama guru wkwk," ungkap @aryaxxxxx.
"Kalo ketemu anak yg lagi seperti ini mending dialihin perhatiannya dengan diajak main-nmain. Boleh kok ditegur dan bilang klo skrg belum boleh begitu. Soalnya pasien aku ada yg begini dan emg butuh waktu juga buat anaknya ga gesek2 lagi tapi yg penting anaknya ga gabut," tulis @dndtxxxxx.
Seperti yang dijelaskan warganet, Dokter Spesialis Anak, dr. S. Tumpal Andreas dalam akun Instagramnya mengungkap jika ini termasuk salah satu fase perkembangan yang umum dilalui oleh anak. Fase perkembangan ini disebut sebagai fase phalic.
"Fase perkembangan ini terjadi saat anak berusia 3–6 tahun. Seorang anak akan suka mengamati dan menyentuh alat kelaminnya," tulisnya menjelaskan.
Pada tahap ini, kata dr. Andreas, anak mulai menyadari jenis kelaminnya sendiri dan bahkan melakukan masturbasi.
Mereka mengenal diri mereka sendiri baik sebagai laki-laki atau perempuan dari visi mereka sendiri tentang alat kelamin maupun dari pendidikan seks yang diajarkan oleh orang tua tentang gender.
Untuk itu, kata dia, orang tua tidak perlu khawatir jika pada fase ini anak cenderung menyentuh alat kelaminnya, karena perilakunya didasari oleh rasa ingin tahu dan kecenderungan anak untuk mengeksplorasi tubuhnya.
"Ini tidak didasarkan pada hasrat seksual, sebab di usia ini, hasrat seksual anak sudah pasti belum terbentuk. Tetapi hal ini tidak boleh dibiarkan, karena itu sebaiknya, lakukan pengalihan dengan kegiatan positif dan awasi penggunaan gadget pada anak," tutup dia.
Tag
Berita Terkait
-
Rekor 20 Tahun Tumbang! Aksi Nekat Pemuda Ini di Menara Eiffel Bikin Melongo!
-
Analisa Roy Suryo dan Profesor Kampus Singapura Mirip: Gibran Belum Lulus, Setara Kelas 1 SMA
-
Viral Pernikahan Gadis dan Kakek di Pacitan dengan Mahar Cek Rp3 Miliar, Benarkah?
-
Viral Nasihat Sabar Opie Kumis untuk Agus Kuncoro, Ujungnya Bikin Tepuk Jidat: Suruh Nikah Lagi?
-
Pengakuan Korban Penyerangan Geng Motor di Tanah Abang: Kami Hanya Jualan Kopi, Bukan Cari Musuh!
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?