Suara.com - Meninggalnya pemeran ranger putih, Jason David Frank karena dugaan bunuh diri atau suicide di Texas pada Senin, 21 November 2022 disebut bisa menularkan perilaku bunuh diri karena diberitakan secara luas.
Berita Jason David Frank meninggal di usia 49 tahun dibenarkan manajernya, Justine Hunt yang meminta penggemar untuk menghormati Frank dan keluarganya yang ditinggalkan
"Tolong hormati privasi keluarga dan teman-temannya selama masa yang berat ini, saatnya kita berdamai dengan perginya manusia yang luar biasa. Dia sangat mencintai keluarga, teman dan penggemarnya. Dia akan sangat dirindukan," ujar Hunt mengutip NZ Herald, Senin (21/11/2022).
Perilaku bunuh diri bisa menular ini dibenarkan Peneliti Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri, dr. Sandersan Onie bahwa kejadian bunuh diri bisa memicu orang lain untuk bunuh itu, yang dikenal dengan istilah suicide contagion atau penularan bunuh diri.
"Masalah penularan, itu betul sekali, bahkan di bahasa Inggris kita namakan suicide contagion," ujar dokter yang akrab disapa Sandy itu dalam acara peluncuran website dan tools pencegahan bunuh diri beberapa waktu lalu..
dr. Sandy menjelaskan bahwa bunuh diri bisa ditularkan melalui berita, bahkan akan sangat berdampak pada orang yang mengenal sosok yang melakukan bunuh diri tersebut.
Tidak hanya itu, saat adanya pemberitaan fenomena selebriti yang bunuh diri maka akan meningkatkan risiko masyarakat, khususnya penggemar yang mendengarnya berisiko jadi ingin melakukan aksi bunuh diri.
"Jadi betul sekali penularan bunuh diri adalah satu problem yang cukup besar," imbuh dr. Sandy.
Sehingga masyarakat perlu tahu cara menurunkan risiko penularan bunuh diri ini dengan edukasi, pemahaman dan pencegahan aksi bunuh diri dengan perencanaan keamanan.
Baca Juga: Keluarga Bungkam Soal Kematian Pemeran Ranger Hijau
Perencanaan keamanan ini meliputi data, bagaimana tanda waspada seseorang yang ingin melakukan bunuh diri, dengan sikap, gejala fisik dan emosi. Seperti susah tidur atau tidur lebih lama, mudah menangis, terlihat lesu, tidak bergairah, tidak miliki harapan dan tujuan.
Dalam perencanaan itu juga disebutkan, apa yang bisa membuat mereka tetap bertahan hidup, lalu apa hal yang membuat mereka nyaman dan aman, serta nomor kontak cepat orang terdekat.
"Untuk melakukan rencana keamanan tidak usah menunggu psikolog klinis, itu bisa dilakukan siapa saja," pungaks dr. Sandy.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya