Suara.com - Vaksin masih jadi salah satu andalan untuk mencegah infeksi Covid-19. Bagi kelompok rentan, pemilihan vaksin perlu benar-benar diperhatikan agar tidak membahayakan tubuhnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, kelompok rentan merupakan orang-orang dengan sistem imun yang lemah. Seperti, pasien kanker, orang yang menerima transplantasi organ, pasiem HIV, dan sedang mengonsumsi obat immunosupresan yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
Akibat sistem imunnya lemah, kelompok rentan itu lebih berisiko terkena infeksi dibanding populasi sehat, termasuk tertular Covid-19.
"Sistem protokol kesehatan dan vaksinasi booster adalah dua garda utama yang dapat melindungi individu dari infeksi Covid-19. Namun untuk kelompok rentan dikarenakan kondisi, mereka memerlukan modalitas atau opsi lain seperti terapi imunisasi pasif dengan antibodi monoklonal," kata Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM., dalam webinar bersama AstraZeneca, Kamis (24/11/2022).
Dokter Iris menjelaskan bahwa imunisasi memang terbagi menjadi dua, yakni aktif dan pasif. Berbagai merek vaksin Covid-19 dibuat dengan dua jenis tersebut.
Pada imunisasi aktif, lanjut dokter Iris, berupa suntikan vaksin yang berisi material virus dilemahkan. Setelah vaksin disuntikan, tubuh akan bereaksi membentuk antibodi.
"Jadi vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, kemudian setelah dua minggu akan membentuk antibodi. Jadi tubuh yang membentuk antibodi, makanya disebut aktif," paparnya.
Sedangkan imunisasi pasif, yang direkomendasikan untuk kelompok rentan, berupa vaksin berisi antibodi dari penyakit tertentu yang dibuat ahli di laboratorium. Sehingga, tubuh tidak perlu lagi melakukan reaksi untuk menimbulkan antibodi, itu sebabnya disebut imunisasi pasif.
Dokter Iris menyampaikan, imunisasi pasif Covid-19 yang tersedia di Indonesia saat ini disebut juga imunoklonal antibodi yang spesifik untuk mencegah infeksi Covid-19 vatian Omicron yang saat ini dominan.
Baca Juga: Kemenkes RI Menetapkan Vaksin Meningitis Hanya Wajib untuk Jamaah Haji
"Jadi ini merupakan suatu terobosan baru untuk kelompok yang rentan. Jadi setelah mereka diberikan vaksinasi yang aktif, kita bisa memberikan juga sebagai profilaksis atau perlindungan terhadap Covid-19 dengan imunisasi pasif berupa imunoklonal antibodi," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri