Suara.com - Diet bukan lagi hanya tentang defisit kalori dan mencari hasil yang instan, tetapi juga merupakan perjalanan membangun gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Tak heran jika diet ketat yang tidak terarah hanya akan menyebabkan berat badan kembali ke berat semula. Tentu saja ini bisa menjadi pengalaman yang kurang mengenakan.
Meski begitu, dalam menjalani diet sehat, dibutuhkan konsistensi. Hal ini adalah kunci yang akan membuat kita memenangkan 'perlombaan' untuk membangun kebiasaan yang mendukung gaya hidup sehat.
Tak hanya berfokus pada hasil, tetapi kita akan lebih menghargai proses karena nantinya kita bisa menilai diet sehat tersebut dengan kualitas kesehatan yang tidak hanya terbatas pada kesehatan tubuh saja tetapi juga pikiran.
Untuk memulai gaya hidup sehat berkelanjutan, serat menjadi salah satu nutrisi penting yang perlu dipenuhi yang bermamfaat untuk menunjang proses pencernaan dan metabolisme tubuh.
"Serat memastikan tubuh menerima asupan serat yang cukup lewat konsumsi makanan berserat ataupun suplemen serat sangatlah penting. Secara umum kebutuhan serat manusia antara 25 - 35 gr per hari," jelas Cynthia Clara, Brand Manager Everfit dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Untuk membantu lebih banyak orang lebih mudah memulai perjalanan gaya hidup sehat berkelanjutannya, Everfit diluncurkam untuk menjadi "teman" untuk meraih tujuan.
Hadir dengan dua rangkaian produk Slimming Line & Wellness Line Everfit minuman serat halal ini dibuat menggunakan Premium Fiber dan 100% Superfood Ingredients yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh.
"Dengan hadirnya minuman serat ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan serat harian agar dapat merasakan manfaat positif serat bagi kesehatan. Tentunya juga harus didukung dengan gaya hidup sehat yang berkelanjutan ya," ujar dia.
Minuman serat penting bagimu yang memenuhi kebutuhan serat harian tubuh, melancarkan pencernaan, proses detoksifikasi dalam tubuh, menyeimbangkan kadar makanan dan minuman yang mengandung kolesterol, lemak jenuh, serta gula berlebih.
Baca Juga: Hasil Survei: Pandemi COVID-19 Merubah Gaya Hidup Masyarakat Indonesia, Kesehatan Menjadi yang Utama
Selain itu dapat membantu penyerapan vitamin dan mineral agar lebih maksimal menghilangkan lemak jenuh berlebih pada tubuh, menurunkan berat badan hingga mengurangi potensi penyakit stroke, diabetes, obesitas, serta jantung akibat konsumsi makanan yang tidak seimbang.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan