Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuat Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa produk Tembakau bagi Kesehatan.
Dalam rancangan tersebut, terdapat larangan untuk penjualan rokok ketengan. Rancangan peraturan pemerintah tersebut ada dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023.
Tidak hanya itu, nantinya pemerintah juga akan mengatur penambahan luas prosentase gambar dan tulisan peringatan kesehatan pada kemasan produk tembakau, ketentuan rokok elektrik serta pelarangan iklan, promosi, sponsorship produk tembakau di media penyiaran, media dalam dan luar ruang dan media teknologi informasi.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Menteri Kesehatan RI sekaligus Ketua Badan YKIS, Dr Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH mengatakan, adanya pelarangan ini akan sangat baik untuk mengurangi perokok anak-anak.
Menurutnya, pelarangan membeli rokok ketengan ini akan membantu mencegah anak dari kebiasaan merokok. Apalagi, rokok tersebut pada dasarnya meracuni anak-anak dan bisa menyebabkan berbagai penyakit.
“Kalau saya itu benar dilakukan karena anak-anak bisa beli rokok sebatang-sebatang dan bisa meracuni anak-anak. Bisa menyebabkan penyakit kanker, paru paru, saya sudah lihat macam-macam infeksi di mulut kerongkongan saluran pernapasan. Dan itu sangat mahal pengobatannya,” saat diwawancarai, Selasa (27/12/2022).
Tidak hanya itu, menurut Dr. Nafsiah, rokok juga menjadi jalur anak-anak menuju NAPZA dan bisa menimbulkan penyakit HIV/AIDS. Oleh sebab itu, pembatasan rokok ini sangat berguna mengurangi munculnya berbagai penyakit tersebut.
“Rokok itu kan bisa jadi pintu terbukanya NAPZA. Kadang-kadang mereka tidak puas dengan merokok, mereka lari ke drugs, yang parah kalau drugsnya narkoba suntik yang dipakainya alatnya sama,” jelas Dr. Nafsiah.
Dr. Nafsiah mengaku, wacana pelarangan rokok ini sebenarnya sudah direncanakan dari zaman dulu. Namun, pelaksanaannya belum diterapkan.
Baca Juga: Siap-siap! Mulai Tahun 2023, Rokok Tidak Boleh Dijual Ketengan
“Wacana penarikan rokok itu sudah dari zaman saya kalau gak salah itu di PP 61 atau 60 saya lupa dan sudah lama supaya anak-anak tidak diperbolehkan beli rokok meskipun atas nama bapaknya,” sambungnya.
Dengan adanya wacana aturan ini juga masih bisa berisiko anak-anak akan patungan agar membeli secara bungkusan. Oleh sebab itu, menurut Dr. Nafsiah, edukasi sangat penting bagi masyarakat kalau rokok itu berbahaya.
“Anak-anak tapi sekarang emang beli rokok bisa patungan, untuk itu kita harus mengedukasi masyarakat bahwa rokok itu ngasih racun,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat