Suara.com - Orang tua sebaiknya mengubah pola asupan pada anak dengan mencermati kandungan gula dalam makanan, minuman dan obat sedini mungkin untuk mencegah diabetes pada buah hati mengingat kasusnya kian meningkat pada kalangan muda.
Perlu diketahui, diabetes merupakan salah satu penyakit yang tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga usia muda, bahkan anak-anak.
Penyakit yang dikenal juga dengan julukan 'kencing manis' tersebut berkembang ketika pankreas yang menghasilkan hormon insulin tidak bekerja dengan baik, atau ketika tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar.
Baru-baru ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa pada 2023, kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak 2010 lalu.
Data IDAI mencatat ada sekitar 1.645 anak di Indonesia yang mengalami diabetes. Data yang tercatat ini berasal dari 15 kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palembang, hingga Medan.
Dari jumlah tersebut, laporan paling banyak berasal dari Jakarta dan Surabaya. Kondisi ini juga diperparah akibat keluhan penderita diabetes pada anak sering tidak terlihat dengan jelas, sehingga kerap terlewat pada saat dilakukan diagnosis.
Hal ini tentunya menjadi sumber kekhawatiran baru bagi para orang tua, terutama para Ibu. Banyak camilan anak yang mengandung gula, bahkan obat sirup untuk penyakit khas anak seperti batuk dan pilek pun terdapat kadar gula di dalamnya.
Berdasarkan data IDAI tersebut orangtua sebaiknya mulai mengubah pola asupan pada anak dengan mencermati kandungan gula di dalam makanan, minuman serta obat.
Hal senada dikemukakan pula oleh Reni Rahmawati, Nutritionist dari SESA. Ia mengatakan pengenalan pengganti gula sebagai pemanis sejak dini merupakan kewajiban orangtua yang penting untuk diajarkan atau dibiasakan kepada anak.
Baca Juga: Inilah 5 Akibat Buruk Makan Terlalu Cepat, Bisa Sebabkan Diabetes Lho!
“Anak-anak saat ini tumbuh dalam kemudahan akses terhadap makanan tinggi gula dan junk food, yang dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak. Sebaiknya orang tua mengenalkan makanan alami pada anak sejak dini dan membatasi makanan kemasan yang tinggi gula," terangnya.
Pengganti Gula yang Lebih Sehat
Salah satu pilihan terbaik pengganti gula yang lebih sehat, lanjut Reni, adalah madu, karena memiliki kandungan vitamin, zat besi, magnesium, potassium dan antioksidan.
Namun ini pun bukanlah hal mudah bagi anak untuk mengonsumsinya, karena anak tetap ingin ngemil atau jajan makanan dan minuman yang dapat meningkatkan kadar gula di dalam darah.
Padahal jika orangtua lebih jeli, ada produk madu yang cocok untuk kesehatan anak sekaligus berfungsi sebagai camilan nikmat, yaitu madu Manuka yang berasal dari Selandia Baru, yang memiliki sifat antiinflamasi, dan imun booster.
"Karena sangat concern dengan isu lonjakan penderita diabetes pada anak, kami menghadirkan asupan natural bernutrisi tinggi. Selain itu rasanya pun enak dan mudah didapatkan,” ujar Renny Hasibuan, selaku Chief Marketing Officer, PT. SESA (Sehat Secara Alami), distributor resmi produk madu untuk anak, Comvita Kids.
Madu Manuka untuk kesehatan anak tersebut, lanjut dia, ada yang berbentuk cair untuk anak usia lebih dari 1 tahun.
Suplemen tersebut berfungsi sebagai penguat daya tahan tubuh sekaligus memiliki kandungan antibakterial, antiperadangan, antioksidan, sehingga juga berkhasiat menyembuhkan.
Madunya ini juga berfungsi sebagai pemanis alami pengganti gula sehingga anak-anak masih bisa menikmati camilan kesukaannya.
Selain itu, ada pula Madu Manuka berbentuk permen lollipop, camilan kegemaran anak-anak. Permen ini mengandung vitamin C dan menggunakan pemanis alami dari sirup beras coklat (brown rice) yang bergizi tinggi, bebas gluten dan pewarna buatan dengan tiga rasa, yaitu anggur, jeruk dan lemon.
Tak kalah disukai anak-anak adalah Madu Manuka yang dikemas dalam bentuk gummies lembut dan kenyal yang berfungsi sebagai suplemen untuk meningkatkan imunitas anak.
Di dalamnya terkandung vitamin C, zinc, serta Madu Manuka dengan phenolic acid yang merupakan senyawa yang mengandung zat antioksidan.
“Di segmen madu anak, ini paling laris karena kandungan alami serta khasiatnya. Tentu saja, rasanya juga disukai anak-anak,” jelas Hendry Evan, Brand Manager Comvita.
Semua varian Madu Manuka untuk anak tersebut memiliki kesamaan, yaitu memiliki sertifikasi UMF™ (Unique Manuka Factor) Level Guaranteed, sebagai indikator kemurnian dari madu Manuka yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga independen di Selandia Baru, dimana madunya memiliki manfaat terapeutik atau penyembuhan.
Tag
Berita Terkait
-
7 Penyebab Anak Diabetes, Orang Tua Tak Boleh Lengah
-
5 Bahaya Kelebihan Gula, Bisa Sakit Parah Bukan Cuma Diabetes
-
8 Risiko Penyebab Diabetes pada Ibu Hamil, Calon Mama Harus Tahu
-
Orang Tua Dengan Badan Besar Punya Potensi Turunkan Diabetes ke Anak Gemuk, Ini Penjelasan Ahli
-
3 Cara Mudah Turunkan Gula Darah Ala Cut Memey: Cegah Diabetes dan Sakit Kronis!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif