Suara.com - Penyanyi Lewis Capaldi menjadi sorotan karena sindrom Tourette yang ia idap kambuh kala manggung di Frankfurt, Jerman. Lalu apa itu sindrom Tourette dan bagaimana gejalanya?
Bagi seorang publik figur atau penyanyi seperti Lewis Capaldi, sindrom Tourette cukup mengganggu karena bisa mengganggu penampilan dan hal ini menjadi nyata ketika pria 26 tahun itu konser pada 21 Februari lalu.
Ia menunjukkan gejala tics saat membawakan lagu hits yang berjudul Someone You Loved sebagai pamungkas di akhir konsernya. Dengan sigap Capaldi menjauh dari mikrofon.
Penggemar dengan cepat menyadari Capaldi tidak bisa melanjutkan menyanyi karena sindrom Tourette yang dimilikinya sedang kambuh, sehingga mereka langsung mengambil alih dan melanjutkan bernyanyi.
Apa Itu Sindrom Tourette
Laman CDC menulis Tourette Syndrome atau sindrom Tourette adalah kondisi pada sistem saraf yang menyebabkan seseorang mengalami tics yaitu kedutan, suara atau gerakan tiba-tiba secara berulang.
Semua ini terjadi secara spontan sehingga orang yang mengalami tics tak bisa menghentikan tubuhnya untuk melakukan gejala yang disebutkan di atas.
Contoh sindrom Tourette yang sering kita temui adalah orang yang terus mengedipkan mata atau mendengus berulang kali. Ada dua jenis tics yaitu motorik dan vokal.
1. Tics motorik
Baca Juga: Sindrom Tourette atau Gerakan Secara Tiba-tiba, Apa Penyebab dan Pengobatannya?
Tics motorik adalah gerakan tubuh berulang-ulang. Contoh tics motorik adalah berkedip, mengangkat bahu, atau menyentak lengan.
2. Tics vocal
Tics vocal adalah bunyi yang dibuat seseorang dengan suaranya. Contoh tics vocal yaitu bersenandung, berdeham, atau meneriakkan kata atau frasa.
Kedua gejala ini bisa terjadi secara sederhana atau kompleks, di mana tics sederhana hanya melibatkan beberapa anggota tubuh seperti menyipitkan mata atau mengendus.
Sementara tics kompleks biasanya melibatkan beberapa anggota tubuh berbeda da memiliki pola. Contoh tics yang rumit adalah mengayun-ayunkan kepala sambil menyentak lengan, lalu melompat.
Gejala sindrom Tourette yang utama adalah tics yang biasanya dimulai saat berusia 5 hingga 10 tahun. Gejala pertama yang sering terjadi adalah tics motorik di area kepala dan leher. Tics biasanya lebih buruk saat stres dan cenderung membaik ketika seseorang tenang atau fokus pada suatu aktivitas.
Berita Terkait
-
Sindrom Tourette atau Gerakan Secara Tiba-tiba, Apa Penyebab dan Pengobatannya?
-
Sering Bermain Media Sosial Bisa Terjangkit Sindrom Tourette?
-
Bakal Tampil di We The Fast 2023, Berikut Profil The 1975
-
Aksi Ciuman Harry Styles dan Lewis Capaldi di Brit Awards Dihujat Queerbaiting Membosankan, Apa Itu?
-
Lewis Capaldi Forget Me | Lirik Lagu
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah