Suara.com - Gangguan pendengaran masih menjadi salah satu masalah yang dialami banyak masyarakat dunia. Berdasarkan data WHO, sekitar 430 juta orang di dunia, membutuhkan pengobatan atas masalah gangguan pendengaran. Untuk Asia Tenggara, kasus ini bahkan mencapai 109,5 juta.
Sebab pentingnya hal ini, dibuatlah Hari Pendengaran Sedunia yang diperingati pada 3 Maret setiap tahunnya. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes. mengatakan, Hari Pendengaran Sedunia ini menjadi pengingat masyarakat pentingnya menjaga kesehatan pendengaran.
“Hari Pendengaran Sedunia ini menyadari masyarakat pentingnya menjaga kesehatan pendengaran dan telinga,” jelas Dr. Eva dalam konferensi pers Hari Pendengaran Sedunia, (1/3/2023).
Di samping itu, tingginya angka tersebut sangat disayangkan. Pasalnya, pendengaran akan sangat memengaruhi aktivitas dan kualitas hidup seseorang.
Ketua Umum PERHATI-KL, Dr. dr. Yussy Afriani Dewi, SP. THT-BKL(K), M.Kes, FICS mengatakan, hal tersebut akan memengaruhi berbagai hal baik komunikasi, perkembangan bicara dan bahasa, kognisi, edukasi, pekerjaan, kesehatan mental, hingga hubungan interpersonal.
Penyebab gangguan pendengaran
Sebab seseorang alami gangguan pendengaran ini terjadi karena berbagai hal, baik sejak lahir, congek, tuli akibat bising, kurangnya kemampuan mendengar karena usia, hingga kotoran telinga. Namun, 60 persen dari penyebab tersebut rupanya bisa dicegah.
“Gangguan pendengaran ini sebabnya karena berbagai hal bisa karena tuli kongenital atau sejak lahir, tuli akibat bising, congek, tuli orang tua, hingga kotoran telinga. Padahal sekitar 60 persen kasus gangguan pendengaran ini dapat dicegah,” jelas dr. Yussy.
Cegah gangguan pendengaran
Baca Juga: Jangan Bingung, Aplikasi PeduliLindungi Berubah Menjadi SatuSehat Mobile : Apa Bedanya ?
Sementara itu, dr. Yussy menjelaskan, untuk mengurangi jumlah kasus gangguan pendengaran, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan pendengaran.
- Melakukan pemeriksaan sejak dini jika adanya gangguan pendengaran.
- Hindari hal-hal bising yang merusak telinga.
- Terapkan pola hidup bersih dan sehat pada telinga dan pendengaran.
- Tidak mengonsumsi obat dalam jangka waktu panjang tanpa konsultasi dokter.
- Hindari untuk membersihkan telinga sendiri.
- Hindari mengorek-ngorek telinga.
- Hindari penggunaan earphone dengan volume yang terlalu besar dalam jangka waktu lama.
Cara mengatasi masalah gangguan pendengaran
Seseorang yang alami gangguan pendengaran juga tetap bisa dibantu oleh berbagai hal, di antaranya:
- Melakukan medikamentosa dan operasi.
- Menggunakan alat bantu dengar.
- Melakukan rehabilitasi pendengaran.
- Menggunakan bahasa isyarat untuk komunikasi.
- Menggunakan bantuan teknologi.
- Menggunakan narasi penjelasan.
Itulah pesan penting untuk menjaga kesehatan telinga di Hari Pendengaran Sedunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan