Suara.com - Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Bangsa (FDPKKB) secara resmi melayangkan somasi kepada Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin atas pernyataannya pada acara Public Hearing RUU Kesehatan beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Budi mengatakan, biaya mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) bagi dokter yakni sebesar Rp 6 juta per orang. Padahal menurut FDPKKB itu tidaklah benar.
Kuasa hukum FDPKKB, Muhammad Joni menuturkan, perkataan Budi tersebut adalah salah. Sementara ucapannya itu dinilai dapat memberikan kesan buruk terdapat profesi kedokteran di Indonesia.
“Pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin adalah tidak benar, informasi dan kabar bohong yang tidak terbukti bahkan bisa menyesatkan masyarakat/publik mengenai biaya STR sebesar Rp6 juta tersebut yang memberi kesan kepada profesi kedokteran,” ungkap Joni dalam konferensi pers, Selasa (28/3/2023).
Sementara itu, menurut Ketua Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Bangsa, Iqbal Mochtar sebagai seorang Menteri Kesehatan seharusnya Budi bisa berkomunikasi terlebih dahulu dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengenai masalah tersebut untuk mengetahui kebenarannya.
Namun, Budi justru secara terang-terangan mengungkapkan hal tersebut yang dinilai FDPKKB tidak benar. Oleh sebab itu, pihaknya melayangkan somasi untuk meminta penjelasan atau klarifikasi atas pernyataannya.
“Kita melihat akhir-akhir ini ada narasi yang diungkapkan Menkes, yang narasi itu tidak memiliki alasan adikuat, tidak komperensif atau bukti yang kuat, dan kami anggap terkesan parsial subjektif. Kami mengirimkan somasi, kami meminta penjelasan Kemenkes terkait statement yang membuat trust dokter dipertanyakan,” jelas Iqbal.
Alasan mengapa pernyataan Budi tersebut dinilai salah. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Pusat, dr Haznim Fadhli, SpS menyebut untuk mengurus STR, seorang dokter hanya memerlukan biaya berkisar Rp 300 hingga 600 ribu.
“Biaya mengurus STR itu sebetulnya hanya dibebankan antara 300-600 ribu. SIP itu gratis, khususnya di Jakarta dan beberapa daerah,” jelas dr. Hanzim.
Baca Juga: Koalisi Masyarakat Garut Siap Layangkan Somasi Kedua untuk Ridwan Kamil
Pihak FDPKKB sendiri telah mengirimkan somasi pada Senin (27/3/2023) lalu. Joni menegaskan, pihak Kemenkes diberi waktu sekitar hari waktu kerja untuk membuat klarifikasi atau menanggapi somasi yang diberikan.
Ia berharap, somasi ini dapat membuat hubungan baik dari pihak Kemenkes dan IDI. Selain itu, somasi juga dapat menciptakan konstitusi kesehatan yang lebih baik lagi ke depannya.
“Teknis kita memberikan waktu 3 hari kerja kepada Menkes untuk klarifikasi dan menanggapi. Kami harap somasi ini jadi pengalaman penting Indonesia dalam rangka membangun hubungan yang baik,” jelas Joni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025