Suara.com - Berdasakan data Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat penyakit pernapasan menular di kalangan jamaah Indonesia di Tanah Suci, yakni pneumonia.
Kondisi ini tentu tidak bisa disepelekan, mengingat mayoritas Jemaah Indonesia adalah orang lanjut usia serta memiliki riwayat komorbid atau penyakit penyerta. Hal yang paling utama dalam menerapkan protokol kesehatan lengkap agar tercegah dari penularan pneumonia yaitu dengan vaksinasi.
Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, perwakilan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), menjabarkan bahwa vaksinasi pneumonia berperan penting untuk memberikan imunitas bagi para calon jemaah umrah Indonesia di Tanah Suci. Prof Iris meyakinkan bahwa vaksinasi pneumonia juga telah terbukti efikasinya oleh BPOM dan aman.
“Dengan vaksinasi, kita dapat mengurangi potensi tertular infeksi bakteri, virus, maupun jamur yang berbahaya. Hanya dengan vaksinasi saja, kita bisa menurunkan risiko penularan hingga 2.1 sampai 2.2 kali lipat lebih efektif,” tuturnya.
Penyakit pneumonia dapat menyebabkan peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh adanya virus, bakteri dan jamur. Sehingga kantung udara paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah yang berdampak pada kesulitan bernapas.
Proses penularannya pun sangat cepat hanya melalui percikan penderita saat batuk atau bersin. Terlebih jika berada di situasi yang tidak kondusif dan ramai. Misalnya, saat menjalankan ibadah ke Tanah Suci.
Pneumonia pun masuk ke dalam daftar 10 penyebab kematian terbesar di Indonesia. Maka dari itu sangat penting untuk melakukan vaksinasi lengkap pneumonia khususnya ketika akan berangkat umrah atau haji.
Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terpapar risiko pneumonia serta saat menjalankan ibadah pun tetap khusu dan aman.
Dengan demikian diharapkan vaksin pneumonia sudah tersedia di seluruh layanan kesehatan agar para jamaah dan pihak travel bisa lebih mudah untuk menjangkaunya.
Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH) oleh Kementerian Agama RI mencatat setidaknya jumlah jamaah umrah di Indonesia mencapai 957.016 dari seluruh data agrerat global.
Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin, Pembina Yayasan Astana Penanggulangan Bencana, mengatakan pentingnya menjaga protokol kesehatan mulai dari pihak penyelenggara sampai jamaah itu sendiri.
“Demi kelancaran dan keamanan selama perjalanan ibadah umrah Tanah Suci, kesehatan umat adalah hal yang sangat penting untuk diutamakan. Kesehatan umat merupakan tanggung jawab seluruh pihak dalam penyelenggaraan ibadah, mulai dari PPIU, ustadz, hingga calon jemaah itu sendiri,” jelas Ahmad Syauqi, dikutip pada Kamis, (6/4/2023). (Shilvia Restu Dwicahyani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru