Suara.com - Kasus penganiayaan adik selebgram Dinda Safay, Ken Admiral oleh anak Kompol AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan hingga kini masih menjadi perhatian. Rupanya, di balik kasus penganiayaan itu, terdapat keponakan Dinda Safay, Mifa yang turut menyaksikan kekerasan kala itu.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Dinda Safay melalui Instagram story yang dibuatnya, Selasa (25/4/2023). Dalam tulisannya, keponakannya itu masih alami trauma dengan kejadian penganiayaan yang menimpa Ken Admiral.
Padahal kejadian tersebut telah berlangsung 5 bulan lalu. Namun, gadis berusia 5 tahun itu masih trauma sebab menyaksikan penganiayaan tersebut.
"Kebetulan saat kejadian AH menghadang dan memukul KA pertama kali, di dalam mobil ada Mifa di situ. Bahkan, keponakan saya aja masih mengingat betul kejadian 5 bulan lalu dan sekarang trauma itu masih menempel ke anak usia 5 tahun. Nggak ngerti saya psikis yang dialami pelaku apa,” tulis Dinda Safay.
Anak kecil yang melihat kekerasan sendiri memang dapat meninggalkan trauma yang mendalam. Hal ini dapat memengaruhi cara anak dalam berperilaku dan bersikap saat menghadapi situasi tertentu. Bahkan, pada beberapa kasus, anak bisa mengalami ketakutan hingga depresi karena trauma yang dialaminya.
Untuk itu, penting untuk mengatasi rasa trauma yang dialami oleh anak. Melansir Help Guide, berikut beberapa cara untuk atasi trauma anak karena menyaksikan kekerasan.
1. Membangun kembali kepercayaan dan keamanan anak
Rasa trauma anak dapat dilawan dengan membuat dunianya menjadi lebih terpercaya dan aman. Orang tua dapat membuat anak merasa nyaman dan aman dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
2. Minimal paparan media
Baca Juga: Sosok Pira Terus Disebut - sebut dalam Chat Aditya Hasibuan dan Ken Admiral, Urusan Perempuan Lagi?
Usahakan meminimalkan paparan media yang mengingatkan anak akan trauma. Hindari gambar atau video terkait peristiwa traumatis yang dialami anak. Jika anak bermain ponsel, usahakan untuk mengawasinya agar tidak terpapar video atau foto terkait kekerasan yang membuat traumanya semakin parah.
3. Selalu ajak anak dalam berbagai hal
Usahakan selalu libatkan anak ketika melakukan berbagai hal. Orang tua juga dapat mengajak anak untuk berkomunikasi. Validasi juga perasaan khawatir yang dimiliki oleh anak. Setelah itu yakinkan kalau mereka akan baik-baik saja dan tidak masalah jika memiliki rasa takut. Namun, penting untuk tidak memaksa anak bicara akan trauma yang dialaminya.
4. Dorong anak lakukan aktivitas fisik
Orang tua juga bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini akan sangat membantu anak dalam menghadapi trauma. Dengan melakukan aktivitas fisik, anak bisa menjadi lebih senang dan bahagia. Hal tersebut akan membantu meredakan stres dan rasa cemas yang dimiliki karena trauma.
5. Beri makanan sehat
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?