Suara.com - Dokter spesialis jantung mengingatkan risiko gagal jantung dan serangan jantung pada kasus obesitas parah seperti yang dialami Muhammad Fajri dengan bobot tubuh 300 kilogram.
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.
Cardiovascular Imaging RS Abdi Waluyo, dr. Prasetyo Andriono, Sp.JP menjelaskan semakin banyak lemak di tubuh, meningkatkan peradangan di pembuluh darah yang akhirnya bisa menyebabkan sumbatan.
Kondisi ini menyebabkan tidak semua bagian tubuh mendapat asupan makanan berupa oksigen dalam darah yang cukup, bagian organ yang tidak mendapat darah pada akhirnya akan meradang.
"Nah, perubahan bedanya antara yang dapat makan dan tidak dapat makanan itu sudah bikin kekurangan oksigen pada daerah yang nggak dikasih makanan, itu saja sudah bikin radang. Makanya makin tebal perut maka makin gampang serangan jantung," jelas dr. Prasetyo.
Dokter yang juga spesialis pembuluh darah ini menjelaskan, lemak yang banyak membuat jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah, karena semakin banyak sel yang harus diberi makan termasuk sel lemak sekalipun.
"Jadi kalau lemaknya semakin banyak, otomatis darah yang luas area untuk diberikan pompa darah lebih banyak. Ibaratnya satu kilometer dengan satu meter, kalau makin banyak lemaknya, jantung harus pompa lebih banyak lagi," sambung dr. Prasetyo.
Hasilnya, kata dr. Prasetyo ini juga jadi alasan lingkar perut salah satu pemeriksaan kesehatan, untuk melihat risiko sakit jantung pada seorang pasien.
"Ini juga radang bikin sumbatan, jadi makanya lemak di perut ada parameter yang selalu kita cek. Apakah pasien ini berisiko atau tidak," tutup dr. Prasetyo.
Sebelumnya viral, kisah pilu lelaki berusia 27 tahun Muhammad Fajri yang mengalami obesitas karena punya bobot 300 kilogram hingga harus dirawat di RSCM Jakarta Pusat.
Proses pemindahan tubuh Fajri juga berlangsung dramatis, karena sampai harus membongkar pintu rumah dan dibawa dengan kendaraan pemindah barang yakni forklift untuk menyangga tubuhnya.
Tubuh Fajri juga sampai harus dipindahkan menggunakan mobil pick up dan, butuh puluhan orang untuk membopongnya hingga sampai di RSCM untuk mendapat perawatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara