Suara.com - Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kg yang sempat viral beberapa waktu lalu dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh Direktur RSCM dr Lies Dina Liastuti. Meski demikian, pihaknya belum bisa menyampaikan detail mengenai hal tersebut. Nantinya, akan ada rilis yang dibuat terkait penjelasan meninggalnya Fajri
"Betul, meninggal dunia. Kami akan mengumumkan releasenya nanti," kata Lies saat dikonfirmasi, Kamis (22/6/2023).
Kisah Fajri sendiri awalnya menjadi viral dari video evakuasi yang ramai di media sosial. Fajri dievakuasi dengan bantuan Petugas UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciledug. Tidak hanya itu, Fajri juga sampai harus diangkut oleh truk pick up menuju ke RSUD kota Tangerang.
Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi mengatakan, proses pengangkutan Fajri itu memakan waktu hingga 2 jam lamanya sampai ia bisa dibawa ke RSUD kota Tangerang.
"Proses evakuasi tersebut memakan waktu 2 jam," kata Mulyadi.
Setelah mendapat perawatan di RSUD kota Tangerang, rupanya tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini karena adanya kendala keterbatasan alat. Oleh sebab itu, Fajri dirujuk ke dirujuk ke RSCM pada Rabu (7/6/2023).
"Dokter spesialis penyakit dalam kami sedang memantau kondisi pasien di RSUD Kota Tangerang dan memberikan perawatan intensif," ujar Kepala Humas RSUD Kota Tangerang, drg. Fika Khayan, pada Kamis (9/7/2023).
Sementara itu, awal mula masalah Fajri ini disebabkan karena ada nyeri pada bagian kaki. Hal tersebut membuat Fajri mengalami kesulitan untuk berjalan. Akibatnya, berat badan Fajri mengalami kenaikan hingga mencapai 300 kg.
Baca Juga: Kabar Duka, Fajri Pria Berbobot 300 Kilogram Meninggal Dunia di RSCM
Berdasarkan keterangan Dr Fika, tidak ditemukan penyakit selain obesitas yang dialami oleh Fajri. Hanya saja kala itu Dr Fika mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil dari tes laboratorium untuk mendapat kepastian mengenai kondisi kesehatan Fajri.
"Kami belum dapat menemukan penyakit selain obesitas karena masih awal dalam penanganannya. Kami masih melakukan observasi terhadap hasil dari laboratorium dan pemeriksaan radiologi," pungkas Dr Fika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar