Suara.com - Teknologi kedokteran di Indonesia semakin canggih dan maju. Ini terbukti dengan kedatangan robot operasi navigasi tulang belakang yang berasal dari Amerika Serikat dan hanya ada di Indonesia untuk wilayah se-Asia Tenggara.
Teknologi robot navigasi operasi ini digunakan untuk membantu dokter melakukan operasi saraf kejepit, skoliosis derajat ringan hingga kompleks, dan yang berhubungan dengan tulang belakang.
Salah satu dokter asal Indonesia yang memiliki lisensi operasi robotik untuk tulang belakang memiliki nama panjang dr. Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT (K) Spine. Ia merupakan dokter spesialis tulang belakang, yang menuntaskan studi kedokteran subspesialisnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang dilanjutkan dengan pendidikan internasional di beberapa negara seperti, Singapura, Korea dan Jerman.
dr Rizki Gatam memiliki keahlian pada penanganan saraf kejepit atau HNP dan operasi skoliosis derajat ringan hingga kompleks.
Apa itu saraf kejepit atau HNP?
Saraf kejepit memiliki beragam penyebab, namun yang paling sering terjadi adalah kasus jepitan dari bantalan ruas tulang belakang, atau biasa disebut Hernia Nukleus Pulposus (HNP). Area yang biasanya terdampak adalah ruas tulang belakang bagian leher dan pinggang.
Ciri dan gejala penyakit saraf kejepit atau HNP sangat khas, yaitu adanya nyeri yang menjalar dari leher sampai ke tangan, terasa kebas, kesemutan, terasa terbakar, hingga sensasi kesetrum, yang sifatnya terus-menerus dan tidak hilang dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa orang merasakan seperti gejala salah bantal, setiap hari.
Apabila saraf yang kejepit pada bagian pinggang, maka nyeri akan menjalar sampai paha, bahkan bisa sampai jari kaki terasa kebas, kesemutan, sulit berjalan hingga sering mengompol atau sulit menahan buang air kecil.
Dokter biasanya akan melihat sumber jepitan melalui MRI tulang belakang, dan apabila sudah menunjukkan keparahan, maka akan ditawarkan operasi saraf kejepit, baik melalui metode endoskopi ataupun robotik.
Baca Juga: Dapat Ganggu Postur Tubuh, Dokter Ungkap Skoliosis Paling Banyak Terjadi Pada Remaja dan Perempuan
“Biasanya, operasi menggunakan tekonologi robot navigasi tulang belakang ini disarankan untuk jenis saraf kejepit yang membutuhkan pemasangan implan atau bantalan artifisial, sedangkan untuk operasi skoliosis, robot navigasi operasi akan membantu saya mengarahkan penempatan implan atau screws secara akurat hingga 99%, dan tentunya menghindari terjadinya pendarahan maupun kelumpuhan, sehingga operasi skoliosis menjadi lebih aman,” jelas dr Rizki.
Dokter yang memiliki hobi menyelam dan kickboxing ini menjelaskan, tidak semua operasi saraf kejepit harus menggunakan teknologi robotik. Apabila saraf kejepit tergolong ringan, dapat ditangani dengan metode operasi endoskopi minim sayatan.
“Kita hanya melakukan sayatan selebar 0,8 cm, lalu kita masukan pipa sebesar sedotan untuk menjadi jalur ke bantalan tulang yang menjepit saraf. Metode ini disebut PELD, BESS dan efektif untuk saraf kejepit ringan hingga sedang, tanpa pemasangan bantalan disc artifisial implan. Tindakan operasi ini tergolong aman. Pasien tertua yang pernah saya operasi PELD berusia 92 tahun dan dapat beraktivitas ringan kembali, seperti berjalan 1-2 hari setelah operasi,” kata dokter yang berpraktik di Eka Hospital BSD, RS Premier Bintaro dan RSUP Fatmawati ini.
Berita Terkait
-
Elvy Sukaesih Alami Saraf Kejepit Imbas Naiknya Berat Badan hingga 70 Kg
-
Fuji Divonis Skoliosis Tak Bisa Gendong Gala Sky, Bisa Sembuh?
-
Kapan Penderita Skoliosis Mesti Dibawa ke Dokter?
-
Waspada Saraf Kejepit! Ini 5 Penyebab Sakit Leher dan Cara Mengatasinya
-
Sering Sakit Punggung Usai Duduk Berjam-jam, Dokter Ungkap Manfaat Melakukan Rehabilitasi Medik
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang