Suara.com - Minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) menjadi salah satu hal yang kerap kali dipermasalahkan. Pasalnya, kandungan gula tinggi pada minuman manis ini berisiko sebabkan berbagai masalah kesehatan yang membahayakan nyawa masyarakat.
Untuk itu, wacana mengenai penerapan cukai terhadap MBDK ini dinilai sangat ampuh untuk mengurangi jumlah konsumsinya di masyarakat. Chief Research and Policy CISDI juga mendorong penerapan cukai terhadap MBDK yang sampai saat ini masih tertunda.
Health Economics Research Associate CISDI, Muhammad Zulfiqar Firdaus mengatakan, jika penerapan cukai MBDK ini diterapkan hingga 20 persen, dapat membantu turunkan konsumsi hingga 17,5 persen.
“Dari riset yang kami lakukan, jika penerapan cukai ini dilakukan 20 persen, bisa menurunkan konsumsi hingga 17,5 persen,” ucap Zulfiqar dalam Media Briefing: Cukai MBDK Jangan Dianggap Musuh Industri, Kamis (14/9/2023).
Dengan penerapan cukai ini akan memengaruhi harga MBDK lebih mahal sehingga mengurangi konsumsi oleh masyarakat. Selain itu, penerapan ini juga bisa membantu reformulasi produk industri jadi lebih rendah gula.
Masyarakat juga jadi konsumsi minuman lebih sehat. Apalagi, berdasarkan data Riskesdas pada 2018, individu yang konsumsi MBDK sendiri bisa mencapai 3-6 kali dalam seminggu.
Chief Research and Policy CISDI, Olivia Herlinda menjelaskan, individu yang konsumsi MBDK ini sendiri juga paling banyak terjadi pada usia-anak sekitar 3-5 tahun. Padahal, jika hal tersebut dibiarkan bisa berdampak buruk bagi kesehatan orang tersebut.
“Individu yang konsumsi bisa 3 sampai 6 kali seminggu ini paling banyak pada usia anak-anak yaitu 2 sampai 5 tahun, juga ada yang 6 sampai 9 tahun juga tinggi,” ucap Olivia.
Studi meta analisis di tahun 2021 dan 2023 mengestimasi bahwa setiap konsumsi 250 mL MBDK bisa sebabkan berbagai masalah di antaranya:
Baca Juga: 5 Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet, Kamu Mau Coba?
- Risiko obesitas meningkat 2 persen.
- Risiko diabetes tipe 2 meningkat 27 persen.
- Risiko hipertensi meningkat 10 persen.
- Risiko kematian karena penyakit Jantung Koroner meningkat 13 persen.
- Risiko kematian keseluruhan meningkat 10 persen.
Risiko pada remaja dan anak
Sebab menjadi individu konsumsi terbanyak, masalah ini juga sebabkan berbagai risiko pada anak-anak dan remaja. Beberapa risiko tersebut di antaranya:
- Konsumsi MBDK lebih dari 4 kali per minggu diasosiasikan dengan 24 persen kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami overweight dan obesitas masa kanak-kanak.
- Tingginya konsumsi MBDK diasosiasikan dengan penambahan Indeks Massa Tubuh sebesar 0.75 kg/m2 , lingkar pinggang 2,35 cm lebih besar, dan 2.47 persen persentase lemak tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan yang sedikit mengkonsumsi MBDK.
- Hipertensi pada anak-anak juga 36 persen lebih mungkin terjadi pada anak-anak dan remaja yang mengkonsumsi banyak MBDK dibandingkan dengan yang tidak.
- Berat badan berlebih pada masa kanak-kanak lebih cenderung bertahan ke masa dewasa, meningkatkan risiko diabetes tipe II, penyakit jantung koroner, dan kanker di usia lebih muda.
- Berat badan berlebih juga berdampak ke psikis dan sosial anak-anak dan remaja karena weight stigma, perundungan, gangguan makan, rendahnya kepercayaan diri, kecemasan, meningkatnya risiko depresi dan performa buruk di sekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda