Suara.com - Risiko kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia semakin meningkat menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, terdapat 143.266 kasus DBD dengan 1.237 kematian. Ini hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yang mencapai 73.518 kasus dengan 705 kematian pada tahun 2021.
DBD merupakan ancaman yang harus diwaspadai, karena penyakit ini bisa mengarah pada kondisi yang mengancam nyawa. Infeksi virus dengue dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, pendarahan, dan gangguan berbahaya pada organ tubuh. Kematian akibat DBD umumnya disebabkan oleh komplikasi serius, seperti syok dengue atau sindrom perdarahan dengue. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami pentingnya pencegahan, termasuk vaksinasi DBD, dan mengikuti praktik kebersihan serta langkah-langkah perlindungan seperti menghindari gigitan nyamuk.
Dalam upaya memerangi ancaman demam berdarah dengue (DBD) yang terus meningkat di Indonesia, Takeda bersama Good Doctor Technology telah menandatangani sebuah perjanjian kerjasama yang inovatif. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap layanan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mencapai ambisi Indonesia untuk mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.
Takeda, sebagai salah satu pemain utama dalam upaya pencegahan DBD, telah berkomitmen untuk menciptakan akses yang lebih besar terhadap vaksinasi DBD. Mereka juga mendukung kerjasama publik-swasta yang komprehensif dalam mencapai visi Indonesia untuk mengakhiri kematian akibat DBD pada tahun 2030. Baru-baru ini, Takeda meluncurkan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD bersama Kementerian Kesehatan, dengan tujuan menggerakkan masyarakat dalam upaya pencegahan DBD.
Kolaborasi dengan Good Doctor Technology menjadi langkah penting dalam memperluas akses vaksinasi DBD. Good Doctor, sebuah platform kesehatan berbasis teknologi, akan memberikan edukasi dan layanan vaksinasi DBD bagi karyawan, keluarga mereka, dan komunitas yang terhubung dengan mitra korporasi Good Doctor.
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyatakan komitmen untuk memerangi demam berdarah dengue dengan akses vaksinasi yang lebih luas. Tujuannya, mencapai target nol kematian akibat dengue pada tahun 2030.
"Kerja sama yang dijalin Good Doctor dengan banyak mitra korporat dapat mempercepat adopsi vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang terlindungi dari DBD dan pada akhirnya menyukseskan program pemerintah dalam penanggulangan demam berdarah dengue,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
CEO PT Good Doctor Technology, Danu Wicaksana, mengaku akan mengimplementasikan kampanye dalam menyukseskan program pemerintah melawan DBD. Good Doctor juga akan terus melakukan edukasi dan vaksinasi kepada karyawan dan mitra-mitra terkait.
"Sebagai pionir dalam pelayanan vaksinasi DBD untuk korporasi, kami terus mendorong para mitra perusahaan yang ingin melindungi para karyawan, keluarga, dan komunitas mereka dengan vaksinasi dapat bekerja sama dengan Good Doctor. Kerja sama ini sekaligus menunjukkan bahwa kami sudah melaksanakan tanggung jawab kami untuk turut mengatasi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dan dunia serta sejalan dengan prioritas Kementerian Kesehatan untuk bukan hanya mengobati orang sakit, namun juga menjaga kesehatan masyarakat," tutupnya.
Baca Juga: Kemenkes Prediksi 4 Daerah Ini Bakal Alami KLB DBD di Akhir 2023
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang