Suara.com - Satu kasus monkeypox atau cacar monyet ditemukan di Jakarta. Namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut tidak lagi jadi penyakit gawat darurat atau PHEIC.
Fakta tersebut diungkap langsung Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada awak media beberapa waktu lalu. Ia menyebut cacar monyet bakal ditangani seperti penyakit biasa.
"Penyakit monkeypox sudah bukan penyakit PHEIC dari WHO (organisasi kesehatan dunia) jadi sudah merupakan penanganan penyakit biasa," ujar Siti Nadia melalui pesan singkatnya kepada awak media, Kamis (20/10/2023).
Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit virus zoonosis atau virus ditularkan dari hewan ke manusia, yang dapat sembuh sendiri.
Monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox, yakni anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae, yang umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat sebagai negara endemis.
Menurut Siti Nadia, dari satu kasus yang ditemukan di Jakarta ini pihak Kemenkes, masih melakukan tracing dan penelusuran kontak erat melalui dinas kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
Uniknya, ternyata pasien cacar monyet ini tidak ada riwayat perjalanan pergi ke luar negeri, padahal penyakit ini menyebar lebih dulu di Afrika dan beberapa negeri.
"Kontak erat masih dilakukan tracing oleh Dinkes DKI saat ini sudah ada 6 hingga 7 orang kontak erat yg di tracing. Pasien dirawat kondisi baik tetap memang ada demam dan lesi seperti keropeng, papula, vesikel lesi seperti cacar yang cukup banyak," tambah Siti Nadia.
Sementara itu Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) adalah kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia, yang memerlukan kerjasama internasional sesuai ketetapan peraturan kesehatan atau IHR 2005.
Baca Juga: Deretan RS yang Kena Tegur dan Sanksi Kemenkes, Buntut Perundungan Calon Dokter
Namun pencabutan status PHEIC tidak lantas menjadikan penyakit monkeypox dan virusnya hilang dari dunia. Hanya saja cacar monyet tetap ada dan bisa menular hanya saja jadi lebih terkendali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?