Suara.com - Bagi perempuan sakit haid sebelum datang bulan sangat mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas. Kondisi ini disebabkan oleh Pre-Menstrual Syndrome alias PMS, dan jarang orang yang tahu gejala ini bisa kurangi dengan alat kontrasepsi pil KB.
Sekedar informasi, PMS atau sindrom pramenstruasi adalah gejala-gejala yang dialami wanita sebelum memasuki masa menstruasi. Gejala tersebut dapat berupa perubahan fisik, perilaku, dan emosi.
Head of Medical Department Pharmaceuticals Bayer Indonesia, dr. Dewi Muliatin Santoso menjelaskan gejala sakit PMS disebut dengan Gejala Pramenstruasi dan Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) atau gejala pramentruasi parah meliputi kecemasan dan serangan panik, mudah marah dan tersinggung, suasana hati yang buruk dan perasaan tertekan, perubahan nafsu makan, yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari jelang perempuan alami datang bulan.
Bahkan penelitian menyebutkan PMDD dapat menimbulkan masalah pada kulit, pernapasan, penglihatan dan pencernaan.
"Sebelum atau selama haid, perempuan kerap kali mengalami PMS maupun gejala lebih parah yang biasa disebut PMDD, yang dapat mempengaruhi kesehatan perempuan secara menyeluruh. Namun sayangnya, hal ini seringkali diabaikan atau dianggap sepele oleh masyarakat," ujar dr. Dewi melalui keterangan Bayer Indonesia yang diterima suara.com, Kamis (9/11/2023).
Selain itu, data juga menunjukkan sekitar 6 juta perempuan di seluruh dunia menderita PMDD. Bahkan diperkirakan angka sesungguhnya lebih besar karena banyak perempuan tidak melaporkan gejalanya karena khawatir pandangan negatif. Hingga akhirnya bisa berdampak besar dan berkepanjangan pada kesehatan perempuan selama masa reproduksi.
Kabar baiknya, dr. Dewi mengatakan untuk perempuan yang sudah menikah pil KB modern seperti Drospirenon bisa bantu meredakan gejala PMS dan PMDD. Hal ini sesuai dengan penelitian yang mengalami pil KB menunjukkan hasil menjanjikan dalam membantu mengatur hormon yang berperan dalam PMS dan PMDD.
Drospirenon adalah kontrasepsi oral (minum) kombinasi mengandung drospirenon yang tidak hanya mencegah kehamilan, tapi juga bermanfaat untuk kecantikan karena mencegah timbulnya jerawat akibat perubahan hormon.
Drospirenon memiliki sifat seperti Progesteron yang membantu mengatur proses dan siklus menstruasi. Ini adalah satu-satunya kontrasepsi hormonal yang telah menjalani uji coba besar dan terkendali, hingga terbukti efektif mengatasi PMDD.
Baca Juga: Mencuci Rambut saat Menstruasi Apakah Berbahaya? Yuk Simak Faktanya
"Pil KB modern yang mengandung Drospirenon memegang peran penting dalam membantu perempuan mencapai kondisi kesehatan reproduksi yang lebih baik. Namun, perlu diingat bahwa pil ini hanya bisa diperoleh melalui resep dokter. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya," pungkas dr. Dewi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan