Suara.com - Viral di sosial media sebuah foto yang menunjukkan menu pencegahan stunting di Depok. Foto itu kemudian memicu perhatian publik dan sekaligus pertanyaan bagaimana menu pencegahan stunting yang benar sesuai medis.
Apakah yang dilakukan oleh DPRD Kota Depok sudah benar? Pasalnya, menu pencegahan stunting di Depok ini dianggap sangat 'minimalis'. Dalam unggahan tersebut, terdapat komplain yang menyatakan bahwa menu yang diberikan tidak memenuhi standar gizi.
Akibatnya, DPRD Depok berencana mengusut masalah tersebut, mulai dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kader Posyandu, dan juga Vendor. Pasalnya, mereka sudah menggelontorkan dana mencapai Rp 4,4 miliar.
Disimak dari akun Instagram depk24jam, terdapat pengakuan pihak vendor yang menyatakan bahwa menerima dana hanya Rp 9 ribu per menu dari anggaran sesungguhnya yakni Rp 18 ribu per menu.
Dalam foto yang beredar di sosial media dan jadi permasalahan, terlihat bahwa menu yang diberikan untuk program pengentasan stunting di Depok ini berupa nasi putih dalam wadah plastik bening dengan tutup warna warni dan kuah sup yang dibungkus plastik. Selain itu, menu lainnya berupa tahu putih dan sayur sawi berkuah.
Lantas, seperti apa menu pencegahan stunting yang benar sesuai medis?
Dikutip dari halodoc, ada tujuh makanan bergizi yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah stunting pada balita. Makanan yang diberikan kepada anak-anak untuk mencegah stunting haruslah memiliki kombinasi gizi seimbang.
Jadi tidaknya hanya terbatas pada makanan yang kaya protein saja. Beberapa bahan makanan yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah stunting antara lain:
- Tempe dan tahu
- Kacang-kacangan
- Telur
- Hati ayam
- Ikan, seperti ikan salmon, ikan kembung, dan lain sebagainya.
- Buah, seperti pisang atau jeruk.
- Sayuran, seperti sayur bayam dan kacang panjang.
Kombinasi bahan makanan di atas dapat meningkatkan gizi di dalam tubuh. Misalnya saja semangkuk tempe dapat mencukupi kebutuhan zat besi harian sebanyak 10 persen. Kemudian mengonsumsi kacang-kacangan seperti bubur kacang hijau dapat meningkatkan asupan protein, sebanyak 8,7 gram.
Jika anak mengonsumsi telur yang mengandung asam amino dan dimasak sampai matang, ini dapat mencegah kontaminasi bakteri. Apabila mengonsumsi satu iris hati ayam, anak akan mendapatkan vitamin B, Vitamin B23, Vitamin B6, dan Vitamin B1.
Apapun jenis ikan yang diberikan kepada anak juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya saja memilih ikan kembung yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung, mencegah penyakit otak, dan juga dapat menguatkan tulang.
Demikian itu saran menu pencegahan stunting yang benar sesuai medis. Pemerintah Depok dan warga di sana perlu memahami informasi ini.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
PT Wahana Makmur Sejati Peroleh Penghargaan Pemkot Tangerang untuk Partisipasi Percepat Penurunan Stunting
-
BRI Life Peduli Anemia dan Stunting Indonesia di Nusa Tenggara Timur
-
Detik-detik KPK Geledah Rumah Anggota DPR Sudin di Raffles Hills Cibubur, Terkait Kasus Korupsi SYL?
-
KPK Geledah Rumah Anggota DPR RI Sudin di Raffles Hills Cibubur, Terkait Syahrul Yasin Limpo?
-
Ekonomi Sedang Sulit, Mak Ganjar Bantu Tekan Stunting di Kalsel Lewat Penyuluhan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis