Suara.com - Industri farmasi dan alat kesehatan di tanah air sampai saat ini masih mengalami ketergantungan pada negara lain, mulai dari bahan baku hingga teknologi. Dalam keterangannya, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr. DRA. Lucia Rizka Andalucia M.Pharm , MARS mengatakan, selama masa pandemi Indonesia mengalami kesulitan mulai dari obat, alat kesehatan hingga oksigen.
Meresepons situasi itu, Kemenkes berkomitmen melaksanakan transformasi kesehatan dengan enam pilar yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, Sumber Daya Manusia (SDM), ketahanan kesehatan, pembiayaan dan sistem digital.
"Pelayanan kesehatan primer menjadi lebih utama dari sekedar mengobati. Kebutuhan akan kesehatan di tanah air akan tumbuh. Paling tidak kebutuhan alat kesehatan juga bisa tumbuh sekitar 12% di tahun 2023,” ujar Lucia Rizka baru-baru ini.
Kondisi pertumbuhan ini justru masih menghadapi tantangan dari suplai alat kesehatan. Lucia mengatakan bahwa masih banyak alat kesehatan yang merupakan produk impor.
Hingga kini setidaknya 70 persen alat kesehatan di Indonesia masih didatangkan dari negara lain. Di sisi lain investasi negara dari APBN untuk riset kesehatan masih rendah hanya 0,2 persen dari APBN.
Melihat kebutuhan alkes yang cukup tinggi dan masih di dominasi oleh impor, STEI-ITB dan PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) berkolaborasi melakukan kegiatan riset dan pengembangan AKD yaitu NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer).
Dokter senior spesialis jantung, dr. Jetty H Sedyawan, Sp. JP (K), FIHA, FAPCC, FAsCC mengatakan, bahwa peraturan pemerintah impor alat kesehatan sudah tidak boleh, dan saat ini sudah 42,6 persen. Saat ini produk NIVA sudah masuk ke dalam E-katalog kementerian kesehatan sehingga sudah bisa di beli oleh rumah sakit milik pemerintah.
NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer) telah mengantongi izin edar alkes dalam negeri dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diterbitkan Maret 2023 lalu, izin edar tersebut diberikan melalui PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa, Tbk (SCNP). Dengan ini maka NIVA menjadi alat kesehatan dalam negeri (AKD) pertama yang telah resmi digunakan.
Mengacu pada data di situs BPJS Kesehatan, Penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi top killer disease. Data menyebutkan bahwa cardiovascular diseases masih menjadi perhatian utama Pemerintah dalam aspek pembiayaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca Juga: COVID-19 di Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Kemenkes Minta Tetap Terapkan Prokes
Ini disebabkan penyakit jantung termasuk kategori katastropik dan menjadi penyakit yang menelan biaya sangat besar dalam program JKN yang sangat membebani Anggaran Negara. Perlu sinergi ragam pihak di industri yang didukung oleh Pemerintah agar dapat mewujudkan program kesehatan jantung dan pembuluh darah secara efektif dalam upaya penghematan anggaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban