Suara.com - Tanda-tanda awal penyakit polio tidak spesifik dan sering kali menyerupai gejala infeksi saluran pernapasan umum, dengan masa inkubasi berkisar antara 7 hingga 21 hari sebelum berkembang menjadi kondisi serius yang berupa kelumpuhan.
"Gejala awal mencakup demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek, nyeri otot, dan kelelahan. Setelah itu, sekitar 7-14 hari setelah gejala awal tersebut, seseorang dapat mengalami sensasi kebas, terutama di kaki, serta kelemahan di kedua kaki yang dapat menyulitkan berjalan dan memegang benda dengan tangan," ungkap Dokter Spesialis Anak dari RS Sari Asih Karawaci Kota Tangerang, Miky Akbar, Selasa (23/1/2024).
Ia menambahkan, polio merupakan salah satu jenis penyakit infeksi pada sistem saraf yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini menyerang baik sistem saraf pusat maupun perifer, dan dapat menyebabkan kelumpuhan yang bersifat permanen.
Virus polio biasanya menyebar melalui rute fecal-oral, yang berarti dapat ditransmisikan melalui kontak langsung atau melalui makanan dan air yang terkontaminasi dengan tinja (feses) penderita yang terinfeksi virus polio.
“Virus tersebut kembali ada dimungkinkan akibat virus polio yang tertidur dalam tubuh seorang anak yang pernah terinfeksi. Virus akan berkembang saat tubuh dalam kondisi imun lemah . Hal ini diistilahkan dengan sindrom pasca-polio,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Polio terbagi dua jenis, yakni Polio non-Paralitik dan Polio Paralitik. Untuk yang non-paralitik lebih ringan dari penyakit, menyebabkan gejala flu-like syndrome seperti demam, sakit tenggorokan, mual, dan muntah. Bentuk polio non-paralitik ini biasanya tidak meninggalkan kerusakan jangka panjang.
Untuk Polio Paralitik adalah bentuk yang lebih berat. Virus ini mempengaruhi sistem saraf pusat dan perifer, menyebabkan kelemahan otot dan dalam kasus yang parah mengakibatkan kelumpuhan yang seringkali bersifat permanen atau ireversibel.
"Semua batas usia anak berisiko jika tidak memiliki status imunisasi lengkap, bahkan tidak pernah diimunisasi. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak di bawah usia dua tahun bisa terganggu jika terkena infeksi virus polio," katanya.
Polio yang mengakibatkan kelumpuhan permanen sulit untuk pulih sepenuhnya, kecuali pada jenis polio non-paralitik yang masih dapat mengalami perbaikan melalui rehabilitasi.
Baca Juga: Temuan 4 Kasus Polio di Indonesia, Kemenkes Laporkan Target Imunisasi
"Dalam 20-30 persen kasus, fungsinya dapat mengalami perbaikan dalam waktu enam bulan, namun untuk mencapai perbaikan minimal diperlukan waktu 1-2 tahun," ujar sumber tersebut.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah mengeluarkan imbauan kepada orang tua agar melengkapkan imunisasi dasar anak di 1.092 posyandu dan 39 puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menyatakan bahwa target sasaran imunisasi polio mencakup 38.909 anak untuk oral polio satu dan 39.422 anak untuk oral polio 2-4 serta IPV1 dan IPV2.
Berita Terkait
-
Anak Lumpuh karena Polio Padahal Imunisasi Lengkap, Kok Bisa? Pakar Ungkap Faktanya
-
Viral Polio Tetes Bill Gates Sebabkan Anak Sakit Polio, Kemenkes: Pemahaman yang Salah!
-
Indonesia KLB Polio, IDAI Ingatkan Orangtua Beri Anak Vaksin Polio Inaktif Dosis Kedua: Begini Cara Memberinya!
-
Marak Vaksin Polio Bikin Lumpuh, Guru Besar FKUI Minta Capres-Cawapres Juga Serius Bahas Kesehatan
-
Temuan 4 Kasus Polio di Indonesia, Kemenkes Laporkan Target Imunisasi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas