Suara.com - Princess of Wales Kate Middleton menjadi sorotan dunia setelah mengumumkan dirinya didiagnosis terkena kanker. Penyakit itu membuat istri Pangeran William ini harus menjalani kemoterapi preventif.
Pengumuman mengejutkan itu disampaikan langsung oleh perempuan bernama asli Catherine ini usai berminggu-minggu "menghilang" dari publik. Kate mengaku terkejut atas diagnosis yang kanker tersebut. Namun, ia tetap optimis menghadapi penyakit tersebut karena didampingi oleh sang suami dan tim dokter yang hebat.
Dalam pengumumannya, Kate juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari banyak pihak dalam penanganan kanker. Dia juga mengatakan akan segera menjalani kemoterapi untuk pulih dari kankernya.
Lantas, apa itu kemoterapi preventif yang dijalani oleh Kate? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Kemoterapi Preventif
Dalam videonya, Kate tidak menyebut jenis kanker yang didiagnosis dokter maupun tingkat atau stadium dari penyakit yang ia derita. Namun, ia menyinggung sedikit soal penanganan yang akan dilakukan tim dokternya, yakni kemoterapi preventif.
Berdasarkan keterangan sejumlah ahli, istilah kemoterapi preventif memang tak banyak dikenal. Associate Professor dalam bidang onkologi di Universitas Birmingham, Dr Shivan Sivakumar menjelaskan, belum jelas apa yang dimaksud Kate dengan istilah kemoterapi “preventif”.
Namun ia menduga, kemungkinan yang dimaksud oleh Kate adalah kemoterapi pencegah (adjuvan) dalam istilah kedokteran.
Sementara itu, Profesor kedokteran dan ahli onkologi gastrointestinal di Universitas California, Amerika Serikat, Dr Katherine van Loon mengatakan, ia tidak memiliki pengetahuan yang banyak tentang kasus Putri Wales. Namun, Van Loon menjelaskan bahwa kemoterapi preventif merujuk pada berbagai macam obat untuk sejumlah jenis kanker.
Baca Juga: Kronologi Kate Middleton Menghilang sampai Didiagnosis Kanker, Rumor Liar Terbantahkan
Kemoterapi pencegahan dilakukan sebelum ataupun sesudah perawatan utama seperti operasi, untuk mengurangi kemungkinan kembalinya atau penyebaran sel kanker.
Kemoterapi pencegahan yang dilakukan sebelum perawatan utama disebut dengan terapi neoadjuvant. Pengobatan ini merupakan perawatan pencegahan yang diberikan setelahnya.
Kemoterapi adjuvant sendiri diketahui mampu menyapu sel-sel kanker yang tersisa. Namun, berdasarkan keterangan dari Profesor Bob Phillips, ahli onkologi anak di Universitas York, manfaatnya bervariasi berdasarkan pada jenis kanker, ukuran, dan lokasinya.
Philips menerangkan biasanya pasien menerima empat sampai enam siklus perawatan. Adapun pemberian kemoterapi dari tiga sampai enam bulan pasca operasi (kanker) dapat secara signifikan untuk mengurang resiko munculnya sel kanker.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Kronologi Kate Middleton Menghilang sampai Didiagnosis Kanker, Rumor Liar Terbantahkan
-
Sempat Menghilang, Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker dan Sedang Jalani Perawatan
-
5 Fakta Menarik Kanker Sarkoma Seperti Diidap Alice Norin: Sangat Langka Hingga Sulit Diobati!
-
Potret Kebersamaan Kate Middleton dan Pangeran William, Disebut Jadi Sumber Kenyamanan Usai Didiagnosa Kanker
-
Apa Itu Kemoterapi Preventif? Pengobatan yang Dijalani Istri Putra Mahkota Kerajaan Inggris yang Sempat Menghilang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa