Suara.com - Kasus penyakit hand, foot and mouth disease (HFMD) atau dikenal dengan sebutan flu Singapura semakin meningkat. Berdasarkan data Humas Kemenkes pada minggu ke-11 tahun 2024, sudah ada 5461 kasus ini di Indonesia.
Dinas Kesehatan Banten melaporkan, tercatat sejak Januari sampai Maret 2024, sudah ada sebanyak 738 kasus flu Singapura di provinsi Banten. Sementara di Depok, 45 kasus suspek flu Singapura tercatat ada 10, di antaranya dirawat di rumah sakit.
Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof DR Dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan, kasus flu Singapura ini tidak pandang usia. Selain orang dewasa, kasus pada anak-anak juga cukup banyak dilaporkan.
“Ini adalah virus yang menyerang baik anak maupun orang dewasa, tapi memang banyak dilaporkan pada anak-anak. Umumnya menginfeksi anak usia 10 tahun dan sebagian dapat menginfeksi orang dewasa,” jelas Prof. Erlina dalam Media Update PB IDI mengenai Flu Singapura, Rabu (27/3/2024).
Dengan adanya peningkatan kasus ini, Prof. Erlina kemudian menyarankan masyarakat untuk mewaspadai gejala-gejalanya. Berdasarkan keterangannya, biasanya orang yang mengalami flu Singapura akan mengalami berbagai gejala seperti demam, sakit tenggorokan, adanya lenting di tangan, kaki, mulut, dan lain-lain.
“Biasanya didahului dengan demam, ada sakit tenggorokan, biasanya kalau sudah nyeri tenggorokan, pasien juga alami batuk, dan ada ciri khusus flu Singapura ini adalah terdapat lenting pada tangan kaki, yang apabila pecah akan menimbulkan ulkus atau luka dan kemudian menjadi koreng,” jelas Prof. Erlina.
“Dan lenting ini juga ada di mulut dan kalau pecah jadi sariawan. Ini akan mengganggu sekali buat anak karena perih,” sambungnya.
Pencegahan
Karena gejala yang ditimbulkan sangat mengganggu dan bisa parah, penting bagi orang-orang untuk melakukan berbagai pencegahan agar tidak tertular flu Singapura. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan flu Singapura.
Baca Juga: Viral Pria Terkena Flu Singapura sampai Bibir Menghitam, Waspadai Bahaya Penyakit Ini!
1. Gaya hidup higienis menjadi kunci utama pencegahan
- Cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer
- Pastikan kebersihan makanan dan kolam renang
- Membangun jamban sehat di rumah lengkap dengan septic tank-nya
- Menghindari mandi cuci kakus di sungai, kolam, pantai
2. Makan makanan matang
- Coxsackievirus mati pada suhu di atas 50 derajat celsius
- Hindari konsumsi seafood mentah
3. Disinfeksi toilet dan benda-benda yang berada dalam jangkauan anak
Jika orang terdekat sudah alami gejala-gejala flu Singapura, dapat konsumsi obat paracetamol untuk menurunkan demam. Selain itu, orang tua bisa menjaga kesehatan anak dengan mandi setiap hari, nutrisi, cairan, dan istirahat anak terpenuhi dengan cukup.
Jika gejala tak kunjung hilang, dapat dibawa ke dokter untuk penanganan yang tepat. Penting juga sterilisasi mainan anak agar tidak menularkan virus, melakukan etika batuk, serta kurangi kontak langsung dengan individu lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke