Suara.com - Hampir setiap pasangan yang menikah berharap untuk memiliki anak dalam kehidupan mereka bersama. Namun, tidak semua pasangan dapat mewujudkan harapan tersebut.
Bahkan, banyak pasangan yang belum dapat memiliki anak setelah beberapa tahun bahkan dalam waktu bertahun-tahun setelah pernikahan mereka. Kondisi ini dikenal sebagai infertilitas atau kemandulan, yaitu kesulitan untuk memiliki keturunan.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, infertilitas disebabkan oleh gangguan pada sistem reproduksi yang bisa terjadi baik pada pria maupun wanita. Di Indonesia, sekitar 10-15% atau sekitar 4-6 juta pasangan dari total 39,8 juta pasangan usia subur mengalami infertilitas dan membutuhkan pengobatan khusus untuk dapat memiliki keturunan.
Konidi sini yang membuat Siloam Hospitals Manado (SHMN) telah meluncurkan layanan inseminasi sebagai salah satu layanan terbaru dan unggulan.Menurut CEO Siloam Hospitals Manado, Prof. Dr. Herman Karamoy, MSi Ak CA, yang dijelaskan melalui Direktur dr. Liany Mokoginta, layanan inseminasi telah tersedia sejak awal tahun 2023.
Meskipun sudah melayani 10 pasien sejak diluncurkan, dr. Liany menyatakan bahwa angka ini masih terbilang rendah karena masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang ketersediaan layanan inseminasi di Siloam Hospitals Manado, Sulawesi Utara.
Oleh karena itu, dr Liany berharap, masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini di rs tersebut tanpa harus mencari layanan serupa di luar negeri.
Adapun Prof. Dr. Edwin De Queljoe, Sp.And (K), menjelaskan bahwa inseminasi merupakan metode fertilisasi alternatif yang digunakan oleh pasangan yang mengalami kesulitan kehamilan karena masalah kesuburan baik pada pria maupun perempuan.
Prosedur medis inseminasi di RS ini ditangani langsung oleh dokter spesialis, antara lain Prof. Dr. Edwin De Queljoe, Sp.And – Spesialis Andrologi, Dr. Lismaniah, Sp. AK – Spesialis Akupunktur, dan Dr. Diane Paparang, Sp.GK – Spesialis Gizi Klinik.
Selain layanan inseminasi, SHMN juga terus mengembangkan layanan unggulan lainnya, seperti MCU terintegrasi (integrated medical checkup) dan klinik olahraga (sport clinics).
Baca Juga: Sempat Takut Tak Bisa Me Time, Nikita Willy Kasih Solusi Manjakan Diri Sendiri Meski Punya Anak
"Klinik olahraga tidak hanya menyediakan layanan bagi pasien yang mengalami cidera olahraga, tetapi juga mencakup fase sebelum cidera, selama cidera, dan pemulihan setelah cidera," terang dr Liany.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!