Suara.com - Kepala BKKBN, dokter Hasto Wardoyo, mengatakan pendapatan orang yang stunting lebih rendah dari mereka yang tidak stunting. Hal ini berpengaruh pada tingkat kesejahteraan dan pendapatan perkapita daerah. Terlebih pada bonus demografi yang periodenya sedang berlangsung di Indonesia saat ini.
“Pendapatan orang yang stunting selisih 22% dibandingkan orang yang tidak stunting. Oleh karena itu, bagaimana menanggung orangtuanya kalau anaknya saja stunting. Inilah masalah,” jelas dokter Hasto dalam keterangannya baru-baru ini.
“Sekarang ini sekolah vokasi, dan kesempatan kerja (dapat) menurunkan stunting. Kalau tidak, nantinya yang ditanggung generasi muda adalah para orangtua yang populasinya merupakan generasi stunting,” tambahnya.
Dokter Hasto mengungkapkan bahwa kualitas SDM adalah kunci keberhasilan pemanfaatan bonus demografi. Sebaliknya, bila kualitas SDM di Indonesia rendah, beban orang-orang tua yang akan ditanggung generasi muda akan semakin besar.
“Orangtua yang memenuhi populasi ini adalah wanita yang lebih banyak dari laki-laki karena perempuan panjang umurnya. Sehingga populasi orangtua berstatus janda lebih banyak daripada laki-laki. Miskin ekstrim juga akan didominasi oleh janda-janda. Karena janda-janda itu unmodifiable - tidak bisa diubah. Karena janda yang sudah terlanjur tua tidak bisa diubah jadi produktif karena pendidikannya rendah,” terang dokter Hasto.
Dokyer Hasto mengatakan, puncak bonus demografi di Provinsi Bengkulu sudah terjadi tahun 2020 lalu dan bervariasi pada masing-masing kota dan kabupaten. Ia mendorong para kepala daerah di Bengkulu untuk segera memanfaatkan bonus demografi saat ini sebelum terlambat.
Dari paparan dokter Hasto, diketahui bahwa jumlah pemakaian KB di beberapa kota dan kabupaten ternyata menjadi perhatian dokter Hasto. Ini karena KB berkontribusi menurunkan stunting.
“Ada risiko keluarga yang stunting. Ini kalau KBnya bagus, risiko stuntingnya turun. Tapi ini ada yang anomali, di kota Bengkulu pemakaian KB nya rendah tapi stunting justru turunnya bagus. Ini terjadi karena ada gerakan untuk memberikan makanan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan anggaran Baznas,” jelasnya.
Dokter Hasto juga menginformasikan bahwa Indeks Kebahagiaan di Bengkulu tergolong lumayan baik. "Naik pesat. Tenteram, Bahagia, Kota Bengkulu menduduki indeks kebahagiaan paling baik di Provinsi Bengkulu,” ujarnya.
Baca Juga: Setelah Jadi Wapres Terpilih, Gibran Tancap Gas ke Penjaringan, Ternyata Pengin Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak