Suara.com - Di era digital ini, gadget, terutama ponsel, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, sebanyak 33,44% anak usia dini (0-5 tahun) dan 52,76% anak usia 5-6 tahun telah menggunakan ponsel. Namun, tahukah Anda, penggunaan gadget yang berlebihan dapat berdampak buruk pada penglihatan anak?
Paparan layar gadget dalam waktu lama dapat menyebabkan mata lelah, penglihatan kabur, dan bahkan risiko miopi atau rabun jauh pada anak. Itu sebabnya, penting bagi orang tua untuk mengetahui tips menjaga penglihatan anak dari dampak penggunaan gadget yang berlebihan.
Yuk, lindungi penglihatan anak dengan beberapa tips berikut yang bisa diterapkan orang tua di rumah:
1. Batasi Waktu Penggunaan Gadget
Langkah pertama dan paling penting adalah membatasi waktu penggunaan gadget untuk anak. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan waktu maksimal 1 jam per hari untuk anak usia 2-5 tahun dan 2 jam per hari untuk anak usia 6-18 tahun.
2. Terapkan Aturan 20-20-20
Aturan 20-20-20 adalah cara sederhana untuk membantu merilekskan otot-otot mata saat menggunakan gadget. Ajarkan anak untuk melihat objek yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik setiap 20 menit sekali saat menggunakan gadget.
3. Pastikan Jarak Pandang Layar Tepat
Posisi dan jarak pandang layar gadget juga perlu diperhatikan. Pastikan anak melihat layar dengan jarak minimal 30 cm dan posisikan layar sedikit lebih rendah dari mata. Hindari anak menggunakan gadget sambil berbaring atau dalam posisi yang tidak ergonomis.
Baca Juga: Alami Penganiayaan, Mata Anak Aghnia Punjabi Dipukul Pucuk Buku hingga Bengkak
4. Atur Kecerahan Layar
Kecerahan layar yang terlalu terang atau terlalu redup dapat melelahkan mata. Sesuaikan kecerahan layar dengan kondisi pencahayaan di sekitar. Gunakan pengaturan "night mode" jika memungkinkan untuk mengurangi paparan sinar biru yang dapat mengganggu tidur anak.
5. Berikan Istirahat Mata yang Cukup
Selain menerapkan aturan 20-20-20, pastikan anak mendapatkan istirahat mata yang cukup. Ajak anak untuk melakukan aktivitas yang tidak melibatkan layar gadget, seperti bermain di luar ruangan, membaca buku, atau berolahraga, minimal 30 menit setiap hari.
6. Periksa Kesehatan Mata Anak Secara Rutin
Bawa anak ke dokter mata untuk pemeriksaan kesehatan mata secara rutin, minimal sekali setahun. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi dini masalah penglihatan pada anak dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?