Suara.com - Nipah merupakan virus zoonosis yang berasal dari kelelawar buah dan dapat menular ke manusia dan hewan lain seperti babi.
Penularan terjadi melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya. Virus ini juga dapat menular antar manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Gejala Infeksi Virus Nipah
Melansir Antaranews, gejala virus Nipah dapat muncul dalam 3-14 hari setelah terpapar. Gejala awal meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Muntah
- Kesulitan bernapas
Gejala yang lebih parah dapat berupa:
- Disorientasi
- Mengantuk
- Kebingungan
- Kejang
- Koma
Pada beberapa kasus, individu yang sembuh dari infeksi virus Nipah dapat mengalami kejang dan perubahan kepribadian.
Baru-baru ini, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di Kerala, India Selatan, meninggal karena infeksi virus Nipah. Hal ini memicu kekhawatiran dan mendorong pejabat kesehatan setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan.
Cara Pencegahan
Jika virus Nipah terdeteksi pada hewan, WHO menyarankan untuk segera melakukan karantina di tempat yang terkena dampak untuk mencegah penularan ke manusia.
Memusnahkan hewan yang terinfeksi dan memastikan bangkainya dikubur atau dibakar dengan protokol yang ketat sangatlah penting.
Selain itu, membatasi atau melarang pergerakan hewan dari peternakan yang terinfeksi memainkan peran penting dalam membendung penyakit dan menghentikan penyebarannya.
Untuk mencegah penularan virus dari manusia ke manusia, penting untuk menghindari kontak fisik yang dekat dan tidak terlindungi dengan orang yang terinfeksi.
Mencuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang sakit juga penting dalam mencegah penyebaran penyakit.
Berita Terkait
-
Tak Perlu Malu untuk Menepi: Kenali 6 Tanda Anda Perlu Ruang untuk Sendiri
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Cara Pindah BPJS Mandiri ke PBI: Simak Syarat dan Langkah-Langkah Lengkapnya
-
5 Cara Cek Tagihan BPJS Kesehatan Pakai HP, Mudah Tanpa Ribet
-
Terbukti Ampuh! 7 Manfaat Mindfulness yang Jarang Diketahui
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?