Suara.com - Kemajuan teknologi dalam layanan kesuburan kini tidak hanya meningkatkan peluang pasangan untuk memiliki anak, tetapi juga memungkinkan deteksi masalah kromosom pada embrio, mengurangi risiko keguguran, dan meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.
Pada beberapa kasus, perubahan pada sel telur, sperma, atau embrio dapat menyebabkan jumlah kromosom yang tidak tepat, dikenal sebagai aneuploidi. Sebagian besar kelainan kromosom ini berujung pada keguguran atau penyakit genetik seperti Sindrom Down.
Untuk meminimalkan risiko ini, kini ada teknologi yang dikenal dengan PGT-A (Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy) atau Tes Genetik Praimplantasi, seperti di Morula IVF Denpasar. Teknologi ini memungkinkan analisis genetik embrio sebelum implantasi. Pada hari ke-5 hingga ke-6 perkembangan embrio, sebagian kecil sel diambil melalui biopsi untuk dianalisis.
Hasil PGT-A biasanya tersedia dalam 10 hari, yang secara signifikan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. PGT-A memungkinkan deteksi penyakit yang terkait dengan perubahan jumlah kromosom normal.
Dengan demikian, tes ini mengidentifikasi keberadaan sindrom Down, sindrom Edwards, sindrom Patau, sindrom Klinefelter, dan sindrom Turner, antara lain.
"Kami berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan fertilitas terpadu demi keberhasilan mendapatkan buah hati," ujar Chief Marketing Officer Morula Indonesia, Irawati.
Selain itu, klinik di Bali ini juga dilengkapi dengan teknologi ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection), metode injeksi sperma langsung ke dalam sel telur yang efektif mengatasi masalah infertilitas akibat faktor sperma.
"Kami bertekad memperluas kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dengan menyediakan layanan bayi tabung dan fertilitas secara komprehensif," tambah Irawati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh