Suara.com - Dalam penanganan kanker darah, khususnya untuk pasien berusia lanjut, pengobatan intensif seperti kemoterapi tidak lagi dianjurkan. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Konsultan Hematologi Onkologi, Ikhwan Rinaldi.
Ia menegaskan bahwa perawatan paliatif menjadi pilihan utama untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
"Pada kasus pasien kanker darah yang berusia di atas 60 tahun, kami tidak lagi merekomendasikan kemoterapi intensif karena risiko kematian dan kegagalannya sangat tinggi," jelas Ikhwan, dikutip dari Antara, Selasa (22/10/2024>
Perawatan paliatif pun menjadi solusi yang lebih tepat, melibatkan tindakan seperti transfusi darah jika terjadi penurunan sel darah merah, serta penambahan trombosit guna mencegah perdarahan.
Kanker darah sendiri adalah kondisi ketika sel darah berubah menjadi ganas dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Ikhwan menjelaskan, ada tiga jenis utama kanker darah, yaitu leukemia, limfoma, dan multiple myeloma.
"Selain leukemia, ada limfoma dengan tingkat harapan hidup yang lebih baik, dan multiple myeloma yang juga dapat memicu leukemia," katanya.
Selain menghindari komplikasi, pasien kanker darah dianjurkan menjalani pengobatan rutin seperti kemoterapi, radioterapi, dan transplantasi sumsum tulang. Namun, bagi pasien lansia, pendekatan paliatif tetap menjadi prioritas utama karena risiko kemoterapi yang sangat tinggi.
Perawatan paliatif tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga mendukung kesehatan psikologis, emosional, dan spiritual pasien, memberi mereka semangat untuk bertahan hidup.
Perawatan paliatif menjadi sangat penting, terutama bagi pasien yang telah berada di tahap lanjut, namun juga dapat dimulai sejak diagnosis awal kanker. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri, menangani masalah fisik, serta meningkatkan kesejahteraan emosional dan spiritual.
"Perawatan ini dilakukan agar pasien tidak mengalami depresi, lebih kuat, dan mampu menjalani hidup dengan lebih baik," ujar Ikhwan.
Prof. Ikhwan menegaskan bahwa perawatan paliatif akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien, sehingga kualitas hidup mereka tetap terjaga meskipun kondisi kesehatannya menurun. Dokter onkologi yang menangani akan memberikan penanganan gejala dan resep obat sesuai kondisi terkini pasien.
"Targetnya adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dan membantu mereka membuat keputusan terbaik di sisa waktu yang dimiliki," tutup Ikhwan dalam diskusi tersebut.
Berita Terkait
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Efek Obat Kemo Terbaru, Vidi Aldiano Curhat Kulitnya Jadi Seputih Edward Cullen Twilight
-
Vidi Aldiano Turun 10 Kg Efek Obat Kemoterapi: Parah Sih Lihat Badan di Kaca
-
Gugatan Hukum di Tengah Kanker Ginjal, Vidi Aldiano Akan Hentikan Pengobatan Kemoterapi
-
7 Tanda Leukemia yang Muncul di Kulit: Mulai dari Kurap hingga Ruam Aneh
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!