Suara.com - Vagus Nerve Stimulation (VNS) merupakan salah satu inovasi yang bisa dilakukan dalam tata laksana penyakit epilepsi.
Epilepsi adalah kondisi yang ditandai oleh kejang berulang akibat aktivitas listrik abnormal di otak dan merupakah salah satu gangguan neurologis yang paling umum, memengaruhi sekitar 1-5% populasi di seluruh dunia.
Menurut dokter spesialis bedah saraf dari RS Siloam Lippo Village Karawaci, Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, FINPS, prosedur VNS melibatkan pemasangan perangkat yang merangsang saraf vagus untuk mengurangi frekuensi kejang.
"VNS biasanya ditawarkan kepada pasien yang tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dari pengobatan antiepilepsi konvensional," kata dia dalam siaran pers Siloam Hospitas Group yang Suara.com terima belum lama ini.
Pemasangan VNS dilakukan dengan anestesi umum. Sebuah perangkat kecil diimplan di bawah kulit dada dan dihubungkan ke saraf vagus di leher. Prosedur ini aman dan memiliki waktu pemulihan yang relatif singkat.
Setelah perangkat terpasang, VNS bekerja dengan memberikan impuls listrik teratur ke saraf vagus. Hal ini dapat membantu menstabilkan aktivitas listrik di otak, sehingga mengurangi frekuensi dan intensitas kejang.
Sementara itu, lanjut dia, waktu respons setelah pemasangan VNS bervariasi antara individu. Beberapa pasien mungkin mulai merasakan perbaikan dalam beberapa minggu.
Lainnya, mungkin memerlukan beberapa bulan sebelum merasakan manfaat penuh dari terapi. Kesabaran dan komunikasi yang baik dengan tim medis adalah kunci untuk mengelola harapan selama proses ini.
Kandidat untuk Tata Laksana VNS
Baca Juga: Bahaya Berdiri Terlalu Lama, Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung?
Kriteria pasien yang mungkin menjadi kandidat untuk VNS meliputi:
- Memiliki epilepsi yang tidak terkontrol dengan obat
- Menderita kejang yang parah yang memengaruhi kualitas hidup
- Tidak memiliki kondisi medis lain yang dapat membahayakan prosedur
"VNS dapat memberikan alternatif bagi pasien yang mencari cara untuk mengurangi frekuensi dan intensitas kejang, serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Epilepsi memerlukan pemahaman mendalam untuk pengelolaannya," tambahnya.
Dengan diagnosis yang tepat dan tata laksana yang sesuai, pasien epilepsi dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan produktif. Edukasi tentang kondisi ini serta pilihan pengobatan seperti VNS, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma seputar epilepsi.
Berita Terkait
-
Menjaga Kesehatan Kulit dari Dermatitis Atopik: Pentingnya Perawatan Holistik dan Mikroflora Kulit
-
Ingin Sehat Seperti Rasulullah? Tiru Pola Tidur Ini Kata dr. Zaidul Akbar!
-
Mukanya Bernanah jika Stres, Sandra Dewi Curhat Penyakitnya Bikin Harvey Moeis Tekor, Kenapa?
-
Nestle Waste Station: Dukung Waste Management Konsumen Indonesia
-
Bahaya Berdiri Terlalu Lama, Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!