Suara.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini kerap menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama selama musim hujan.
Gejala yang umum terjadi pada penderita DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri sendi dan otot, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit ini.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kab. Mojokerto dengan situs pafikabupatemojokerto.org, pencegahan Demam Berdarah tidak hanya bergantung pada pengobatan, tetapi juga upaya menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat.
1. Menguras dan Menutup Wadah Air
Salah satu cara paling efektif dalam mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti adalah dengan membersihkan atau menguras tempat-tempat yang menampung air, seperti bak mandi, drum, atau ember. Nyamuk penyebab DBD berkembang biak di air bersih yang tergenang. Dengan menguras wadah tersebut setidaknya seminggu sekali, kita dapat mencegah nyamuk berkembang biak. Selain itu, pastikan menutup rapat wadah-wadah air untuk menghindari nyamuk masuk dan bertelur.
2. Memanfaatkan Abate atau Larvasida
Untuk area yang sulit dikuras atau dibuang, seperti saluran air atau tempat air yang terus-menerus terisi, kita dapat menaburkan abate atau larvasida. Bahan kimia ini dapat membunuh larva nyamuk sehingga menghambat perkembangannya menjadi nyamuk dewasa. Namun, pastikan penggunaan abate dilakukan dengan dosis yang tepat agar tidak membahayakan kesehatan.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang bersih merupakan salah satu kunci utama dalam mencegah terserangnya penyakit DBD. Singkirkan barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat genangan air, seperti kaleng, botol plastik, atau ban bekas. Selain itu, bersihkan talang air dan selokan agar aliran air tetap lancar dan tidak menampung air. Dengan menjaga lingkungan sekitar tetap bersih, kita dapat mengurangi kemungkinan nyamuk berkembang biak.
Baca Juga: Jam Koma, Gen Z dan Fenomena Kesehatan Mental Era Digital
4. Memakai Lotion Anti Nyamuk dan Pakaian Panjang
Penggunaan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus sangat efektif untuk mencegah gigitan nyamuk. Selain itu, mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang saat berada di luar rumah, terutama pada pagi dan sore hari, juga dapat membantu melindungi diri dari gigitan nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti biasanya aktif pada jam-jam tersebut.
5. Menggunakan Kelambu dan Memasang Kawat Nyamuk
Bagi mereka yang tinggal di daerah rawan DBD, penggunaan kelambu saat tidur dapat menjadi salah satu langkah pencegahan yang efektif. Selain itu, memasang kawat nyamuk pada ventilasi rumah dapat membantu mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah. Langkah-langkah ini sangat bermanfaat terutama untuk melindungi bayi dan anak-anak yang lebih rentan terhadap gigitan nyamuk.
Kesimpulan
Mencegah terserangnya penyakit Demam Berdarah bukanlah tugas yang sulit jika kita disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan menguras, menutup, dan menyingkirkan tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk, serta melindungi diri dengan penggunaan lotion anti nyamuk, kita dapat mengurangi risiko penyebaran virus dengue.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh