Suara.com - Mulas saat hamil adalah keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil. Rasa tidak nyaman ini bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Tapi, sebenarnya apa sih yang menyebabkan mulas saat hamil?
Dikutip dari beragam sumber salah satunya pafiampanakota.org, Yuk, kita bahas lebih dalam.
Penyebab Mulas Saat Hamil
Mulas saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Perubahan Hormon
Hormon kehamilan, terutama progesteron, berperan penting dalam mempersiapkan tubuh untuk kehamilan. Namun, peningkatan kadar progesteron juga menyebabkan otot-otot di saluran pencernaan menjadi lebih rileks.
Kondisi ini memperlambat proses pencernaan makanan dan mendorong asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan sensasi terbakar dan perih.
Selain itu, hormon relaksin yang juga meningkat selama kehamilan dapat menyebabkan ligamen yang menyangga organ-organ dalam menjadi lebih lentur, termasuk ligamen yang menghubungkan lambung ke kerongkongan. Hal ini dapat memperparah gejala mulas.
2. Tekanan Rahim
Seiring pertumbuhan janin, rahim akan membesar dan menekan organ-organ di sekitarnya, termasuk lambung. Tekanan yang terus-menerus pada lambung dapat menyebabkan isi lambung terdorong kembali ke kerongkongan, sehingga memicu mulas.
Selain itu, rahim yang membesar juga dapat menekan usus, menyebabkan sembelit. Sembelit dapat memperparah mulas karena feses yang keras dan mengeras dalam usus dapat menekan dinding usus dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
3. Ligamen yang Meregang
Ligamen yang menyangga rahim akan mengalami peregangan seiring dengan pertumbuhan janin. Peregangan yang terjadi secara tiba-tiba atau terlalu cepat dapat menyebabkan nyeri pada ligamen, termasuk ligamen bundar (round ligament).
Nyeri pada ligamen bundar seringkali terasa seperti ditusuk atau kram di bagian bawah perut, dan dapat disertai dengan sensasi mulas.
Baca Juga: Tidak Harus Jet Pribadi, Ini 6 Tips Naik Pesawat Komersil untuk Ibu Hamil
4. Makanan Tertentu
Beberapa jenis makanan dapat memicu atau memperparah mulas saat hamil. Makanan berlemak, pedas, asam, bergas, kafein, dan makanan yang tinggi kandungan serat dapat merangsang produksi asam lambung dan memperlambat proses pencernaan.
Selain itu, makanan yang sulit dicerna juga dapat menyebabkan kembung dan gas, sehingga meningkatkan tekanan pada perut dan memicu mulas.
5. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi di mana frekuensi buang air besar berkurang dan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Konstipasi sering terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormon, tekanan rahim pada usus, dan kurangnya asupan serat.
Feses yang mengeras dalam usus dapat menekan dinding usus dan menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan mulas.
Cara Mengatasi Mulas Saat Hamil
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi mulas saat hamil, antara lain:
1. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering
Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering dapat membantu mengurangi beban kerja lambung. Ketika lambung tidak terlalu penuh, risiko asam lambung naik ke kerongkongan akan lebih kecil.
Selain itu, makan secara teratur juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga mencegah rasa lapar yang berlebihan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih.
2. Pilih Makanan yang Sehat
Konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian sangat penting untuk melancarkan pencernaan. Serat membantu mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan dan mencegah sembelit.
Selain itu, hindari makanan yang sulit dicerna, berlemak, pedas, asam, bergas, dan mengandung kafein. Makanan-makanan ini dapat merangsang produksi asam lambung dan memperlambat proses pencernaan.
3. Minum Banyak Air Putih
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Air putih membantu melunakkan feses, mencegah sembelit, dan mempercepat proses pencernaan.
Selain itu, air putih juga membantu mengencerkan asam lambung sehingga mengurangi iritasi pada kerongkongan.
4. Hindari Makanan Pemicu
Setiap ibu hamil memiliki pemicu mulas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali makanan atau minuman yang memicu mulas dan menghindarinya. Beberapa makanan yang umum memicu mulas adalah cokelat, mint, bawang merah, bawang putih, jeruk, tomat, dan produk olahan susu.
5. Istirahat yang Cukup
Stres dan kurang tidur dapat memperburuk gejala mulas. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan melakukan aktivitas yang dapat membantu mengurangi stres, seperti yoga, meditasi, atau mendengarkan musik.
Selain itu, hindari berbaring segera setelah makan, karena posisi berbaring dapat mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.
Kesimpulan
Mulas saat hamil adalah keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil dan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormon, tekanan rahim, peregangan ligamen, makanan tertentu, dan konstipasi.
Perubahan hormon kehamilan dapat memperlambat pencernaan dan mengendurkan otot-otot di saluran cerna. Tekanan rahim yang membesar dapat menekan organ pencernaan, sementara ligamen yang meregang dapat menyebabkan nyeri.
Makanan tertentu dan konstipasi juga dapat memicu mulas. Untuk mengatasi mulas, ibu hamil dapat melakukan beberapa cara, seperti makan dalam porsi kecil, memilih makanan sehat, minum banyak air putih, menghindari makanan pemicu, dan istirahat yang cukup.
Jika gejala mulas sangat mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Berita Terkait
-
Stres Saat Hamil Picu Anak Lahir Epilepsi? Ini Faktanya
-
Bahaya PCOS dan Obesitas saat Hamil: Bayi Berisiko Lahir dengan Berat Badan Rendah!
-
Tips Memilih Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil
-
Apa Boleh Pound Fit untuk Ibu Hamil? Berikut Penjelasannya
-
Viral! Bantuan Telur untuk Ibu Hamil dan Balita Stunting Cuma Buat Foto, Publik Geram!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis