Suara.com - Alergi adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang tidak berbahaya bagi orang lain. Reaksi yang muncul bisa berupa kulit gatal, bentol, kemerahan, atau bahkan bersin dan hidung meler. Namun, ada pula reaksi parah yang disebut anafilaksis. Apa itu?
Anafilaksis merupakan syok akibat reaksi alergi yang berat. Reaksi alergi ini menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis dan penyempitan saluran pernapasan. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa.
Apa Itu Anafilaksis?
Anafilaksis merupakan reaksi alergi yang cukup berat dan terjadi secara tiba-tiba sesaat setelah tubuh terpapar pemicu alergi. Kondisi ini termasuk kondisi medis darurat, lantaran bisa menyumbat saluran pernapasan, bahkan bisa berakibat jatuh ke kondisi syok.
Diketahui, reaksi tubuh setiap orang terhadap alergi sangatlah bervariasi. Sejumlah orang mungkin akan mengalami reaksi ringan, seperti kemerahan, gatal-gatal, hidung berair, bersin-bersin atau kondisi ringan lainnya. Namun beberapa penderita alergi juga bisa mengalami reaksi berat, seperti gatal-gatal di sekujur tubuh, sesak napas, mual, muntah, hingga terkena syok anafilaksis.
Saat mengalami syok anafilaksis, maka sistem imun akan melepas zat-zat kimia yang bisa memengaruhi berbagai sistem di dalam tubuh. Sehingga, bisa dikatakan bahwa anafilaksis merupakan kondisi darurat yang perlu mendapat penanganan segera. Jika dibiarkan terlalu lama, maka berpotensi mengakibatkan kondisi yang lebih serius, misalnya tekanan darah menurun dan berujung hilangnya kesadaran.
Tak hanya sampai di situ, kondisi akibat alergi parah ini juga berpotensi menyebabkan pembengkakan di saluran pernapasan hingga membuat penderitanya kesulitan bernapas, berbicara, dan menelan. Akibatnya kondisi ini bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik.
Sebagai tambahan informasi, anafilaksis atau syok anafilaktik, dapat terjadi pada orang dengan usia berapa pun, termasuk bayi, balita dan anak-anak. Akan tetapi, sebagian besar kasus anafilaksis terjadi pada orang dewasa usia antara 30 dan 39 tahun.
Penyebab Anafilaksis
Baca Juga: Dokter Anak Jawab Pertanyaan Orangtua Seputar Alergi Bayi, Faktor Keturunan Beneran Berpengaruh?
Anafilaksis dapat terjadi karena seseorang terpapar zat alegen, baik itu dari memakan, meminum, menghirup, atau menyentuhnya. Hal itu disebabkan karena sistem kekebalan tubuh merespons zat alergen secara berlebihan. Berikut adalah bahan-bahan yang bisa memicu anafilaksis:
- Kacang-kacangan
- Sengatan serangga
- Obat-obatan (antibiotik, OAINS, antikejang)
- Bahan pengawet makanan
- Telur
- Gandum
- Seafood
- Susu
- Buah tertentu
- Tanaman
- Serbuk bunga
- Lateks
- Debu.
Gejala Anafilaksis
Biasanya, setelah terpapar alergen, maka seseorang akan mengalami beberapa gejala anafilaksis dalam hitungan menit hingga jam. Ini dia beberapa gejala yang sering muncul:
- Gatal
- Ruam hingga bengkak
- Sesak nafas
- Bersin-bersin
- Mengi
- Jantung berdebar kencang
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Gelisah
- Kram di sekujur tubuh
- Penurunan kesadaran
- Kesemutan
- Penurunan tekanan darah
- Kesemutan di kulit kepala.
Penanganan Anafilaksis
Penanganan anafilaksis dapat dilakukan dengan cara memberikan obat alergi darurat. Adapun salah satu obat yang kerap digunakan untuk penderita anafilaksis ini adalah suntikan epinefrin atau adrenalin. Suntikan tersebut bereaksi dengan cara membalikkan gejala anafilaksis, terutama dalam hal meningkatkan tekanan darah hingga mengatasi penyempitan saluran pernapasan.
Demikian penjelasan tentang apa itu anafilaksis. Apabila kamu atau orang sekitar berpotensi mengalami kondisi ini, segeralah datangi klinik terdekat atau instansi gawat darurat untuk segera mendapat pertolongan..
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!