Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengingatkan masyarakat untuk pentingnya lakukan pemeriksaan gula darah serta deteksi dini kesehatan untuk mencegah penyakit diabetes.
Dokter spesialis penyakit dalam itu menyampaikan kalau diabetes termasuk penyakit akibat gaya hidup tidak sehat, sehingga sangat mungkin untuk dicegah.
"Mengingat diabetes merupakan penyakit yang terus mengalami peningkatan di Indonesia, pemeriksaan dan deteksi dini menjadi sangat penting untuk mencegahnya," kata Dante saat memberikan sambutan secara virtual dalam peluncuran kampanye Gerakan Sadar Diabetes (GESIT) di Jakarta, ditulis Kamis (28/11/2024).
Deteksi dini diperlukan untuk mencegah penyakit diabetes karena bermanfaat untuk mengetahui faktor risiko serta tanda-tanda awal penyakit. Dante menjelaskan, seseorang yang lebih berisiko terkena diabetes ialah memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, obesitas, atau pola makan yang tidak sehat.
Memeriksa gula darah secara rutin termasuk juga tindakan deteksi dini sebelum terkena diabetes.
"Perlu juga periksa rutin seperti pengukuran kadar gula darah serta edukasi mengenai pola hidup sehat menjadi kunci untuk mencegah diabetes," imbuh Dante.
Oleh karena itu, menurut Dante, kampanye kesehatan soal kesadaran deteksi dini juga penting untuk terus dilakukan.
"Jika dilakukan bersama-sama, tentunya akan memiliki dampak positif untuk menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Ada pun gaya hidup sehat yang perlu diterapkan sehari-hari untuk mencegaj diri dari diabetes seperti, diet yang seimbang, rutin berolahraga, juga menjaga berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan.
Baca Juga: Cara Merawat Luka Penderita Diabetes Biar Cepat Sembuh, Wajib Bersih!
Jenis-jenis Pemeriksaan Gula Darah yang Perlu Anda Ketahui
Mengelola kadar gula darah adalah bagian penting dari menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang berisiko atau sudah mengidap diabetes. Mengutip Halodoc, ada beberapa jenis pemeriksaan gula darah yang digunakan untuk diagnosis dan pemantauan kondisi ini. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai masing-masing jenis tes gula darah.
1. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu
Tes gula darah sewaktu dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah saat itu juga, tanpa memandang waktu makan terakhir. Pemeriksaan ini sering digunakan pada pasien yang menunjukkan gejala awal diabetes, seperti:
- Sering buang air kecil.
- Rasa haus dan lapar yang berlebihan.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Keunggulan: Proses cepat dengan hasil yang segera diketahui.
Kekurangan: Hasilnya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti konsumsi makanan atau minuman sebelum pemeriksaan.
Kisaran hasil:
- Normal: Di bawah 200 mg/dL.
- Prediabetes: 140–199 mg/dL.
- Diabetes: Di atas 200 mg/dL.
2. Pemeriksaan Gula Darah Puasa
Tes ini dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8–12 jam, tanpa mengonsumsi makanan, minuman selain air putih, atau produk lain seperti alkohol dan suplemen.
Tujuan: Memeriksa kadar gula darah tanpa pengaruh makanan atau minuman.
Kisaran hasil:
- Normal: Di bawah atau sama dengan 99 mg/dL.
- Prediabetes: 100–125 mg/dL.
- Diabetes: Di atas 126 mg/dL.
3. Pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Setelah Makan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi respons tubuh terhadap gula setelah makan. Biasanya, ini merupakan tes lanjutan setelah gula darah puasa.
Tujuan: Mengukur sensitivitas insulin dalam mengontrol kadar gula darah.
Kisaran hasil:
- Tidak diabetes: Di bawah 140 mg/dL.
- Diabetes: Di bawah 180 mg/dL.
4. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Tes TTGO adalah prosedur yang lebih mendalam untuk mendeteksi diabetes. Prosesnya melibatkan:
- Puasa selama 8 jam.
- Mengonsumsi cairan glukosa sebanyak 75 gram.
- Pemeriksaan gula darah dilakukan 2 jam setelahnya.
Kisaran hasil:
- Normal: Di bawah 140 mg/dL.
- Prediabetes: 140–199 mg/dL.
- Diabetes: Di atas atau sama dengan 200 mg/dL.
5. Pemeriksaan Hemoglobin A1c
Tes ini mengukur rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan terakhir. Pemeriksaan hemoglobin A1c digunakan untuk:
- Menilai efektivitas pengobatan diabetes.
- Mendiagnosis diabetes melitus.
Keunggulan: Akurat dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi kadar gula darah sementara. Pemeriksaan ini tidak cocok untuk pasien yang baru mengalami gejala diabetes kurang dari dua bulan.
Kisaran hasil:
- Normal: Di bawah 5,7 persen.
- Prediabetes: 5,7–6,4 persen.
- Diabetes: Di atas atau sama dengan 6,5 persen.
Masing-masing jenis tes gula darah memiliki keunggulan dan tujuan tertentu. Untuk diagnosis yang akurat atau pemantauan diabetes, konsultasikan dengan dokter guna memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Mengontrol gula darah dengan rutin dapat membantu mencegah komplikasi serius akibat diabetes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda