Suara.com - Menurut informasi dari idibaritoutara.org, impotensi adalah salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh kaum pria. Pria yang mengalami penyakit ini akan mengalami kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup saat melakukan hubungan seksual, yang tentunya sangat berbahaya terutama bagi keharmonisan keluarga.
IDI adalah singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Barito Timur menjelaskan bahwa impotensi adalah penyakit yang terjadi karena masalah pada sistem kardiovaskular yang mengurangi aliran darah ke penis. Diabetes juga dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang mengurangi kemampuan ereksi.
IDI Barito Utara berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, termasuk kolaborasi dalam pelaksanaan program kesehatan berbasis masyarakat. Organisasi ini aktif dalam mengadakan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan pencegahan penyakit.
IDI Barito Utara saat ini sedang melakukan penelitian lanjutan terkait impotensi, apa saja gejala terjadinya impotensi, kemudian rekomendasi obat yang dapat diberikan bagi penderitanya.
Apa saja gejala seseorang mengidap penyakit impotensi?
Dilansir dari laman https://idibaritoutara.org, impotensi dapat menyerang sebagian pria dan resikonya cukup besar. Gejala seseorang yang mengidap penyakit impotensi, atau disfungsi ereksi, dapat bervariasi, tetapi umumnya mencakup beberapa tanda meliputi:
1. Ejakulasi dini
Ketika pria mengalami orgasme dan mengeluarkan air mani lebih cepat dari yang diinginkan, itu disebut ejakulasi dini. Ejakulasi dini tidak hanya dapat menyebabkan pasangan tidak bahagia, tetapi juga dapat menyebabkan hubungan menjadi lebih buruk dalam jangka panjang.
2. Ereksi lemah atau tidak keras
Pria yang mengalami ereksi lemah atau loyo tidak dapat mempertahankan ereksi penuh. Kehidupan seksual pasangan suami istri jelas dapat terganggu oleh ejakulasi dini dan penis loyo, bahkan dalam hal hal lain.
3. Penurunan gairah seksual atau libido
Penurunan gairah seksual, juga disebut keinginan untuk bercinta tetapi tidak bisa, terjadi ketika gairah seksual seseorang rendah atau sama sekali tidak ada. Selain itu, banyak pria yang mengalami disfungsi ereksi mengalami penurunan minat dalam aktivitas seksual, yang dapat disebabkan oleh masalah fisik atau psikologis.
Baca Juga: Simak Tips dan Solusi Pengobatan Mimisan dari IDI Barito Timur
4. Dampak psikologis
Masalah ereksi dapat menyebabkan rasa malu, rendah diri, dan depresi. Pria impotensi mungkin mengalami perasaan putus asa atau tidak berharga, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan hubungan mereka.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk pengidap impotensi?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Barito Utara menjelaskan bahwa pengobatan impotensi melibatkan berbagai jenis obat yang digunakan. Untuk mengatasi impotensi, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:
1. Obat Tadalafil
Obat Tadalafil juga berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke penis, tetapi memiliki efek yang lebih lama, bisa bertahan hingga 36 jam. Ini memungkinkan fleksibilitas lebih dalam waktu berhubungan seksual. Tadalafil dapat dikonsumsi setiap hari dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
2. Obat Ericfil
Obat ini mengandung sildenafil citrate dan tersedia dalam bentuk sediaan film yang larut di mulut. Ini juga digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi dengan cara yang sama seperti Viagra.
3. Suntikan Hormon Testosteron
Jika impotensi disebabkan oleh kadar hormon testosteron yang rendah, terapi hormon dapat diberikan untuk meningkatkan kadar hormon tersebut dan membantu memperbaiki fungsi seksual.
Berita Terkait
-
Simak Tips dan Solusi Pengobatan Mimisan dari IDI Barito Timur
-
Cegah Penyakit Campak, IDI Kota Sukoharjo Bagikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Gejala Hidung Tersumbat, IDI Kota Sragen Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Ginekomastia, IDI Kota Purbalingga Berikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Gangguan Tidur, IDI Kota Semarang Berikan Informasi Pengobatan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan