Suara.com - Cacingan sering dianggap sebagai penyakit anak-anak, padahal orang dewasa juga rentan mengalaminya.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sekitar 28% orang dewasa di Indonesia mengalami infeksi cacing.
Dikutip dari pafimanggaraikab.org pengobatan cacingan pada orang dewasa penting dilakukan untuk mencegah komplikasi dan menjaga kualitas hidup.
Penyebab Cacingan pada Orang Dewasa
Cacingan adalah kondisi di mana tubuh terinfeksi parasit cacing seperti cacing kremi, cacing tambang, dan cacing gelang. Cacing masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, tanah, atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Orang dewasa yang kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan memiliki risiko lebih tinggi mengalami cacingan.
Tanda dan Gejala Cacingan pada Orang Dewasa
Gejala cacingan pada orang dewasa sering kali tidak terlalu terlihat, namun beberapa tanda umum meliputi:
· Perut terasa tidak nyaman atau kembung
Baca Juga: 5 Tips Membangun Kebiasaan Baik untuk Produktivitas Sehari-hari
· Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
· Mual dan nafsu makan berkurang
· Gatal di area anus, terutama pada malam hari
· Kelelahan berlebih
Jika Kamu mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera lakukan pengobatan cacingan pada orang dewasa untuk mencegah kondisi semakin buruk.
Cara Pengobatan Cacingan pada Orang Dewasa
Berikut beberapa cara mengobati cacingan pada orang dewasa.
1. Mengonsumsi Obat Cacing Secara Teratur
Berdasarkan rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan, orang dewasa dianjurkan mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali. Obat cacing seperti albendazole dan mebendazole efektif membunuh berbagai jenis cacing di dalam tubuh. Penggunaan obat ini terbukti mengurangi angka infeksi cacing di Indonesia.
2. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Cacing dapat berkembang biak di lingkungan yang kotor. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet adalah langkah penting dalam mencegah cacingan. Pastikan juga untuk menjaga kebersihan kuku dan pakaian.
3. Mengonsumsi Makanan yang Telah Dimasak dengan Sempurna
Cacing sering ditemukan pada daging atau sayuran mentah yang tidak dicuci bersih. Pastikan makanan dimasak hingga matang untuk membunuh telur cacing yang mungkin terdapat di dalamnya.
4. Menghindari Kebiasaan Berkaki Telanjang
Tanah yang terkontaminasi cacing tambang bisa menjadi sumber infeksi. Menggunakan alas kaki saat berada di luar ruangan membantu mencegah masuknya larva cacing ke dalam tubuh melalui kulit.
5. Minum Air Bersih dan Terjamin Kebersihannya
Infeksi cacing sering kali berasal dari air yang tidak steril. Pastikan Kamu hanya mengonsumsi air yang telah dimasak atau menggunakan air kemasan yang terjamin kebersihannya.
6. Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat
Serat membantu melancarkan pencernaan dan mempercepat pengeluaran cacing dari tubuh. Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan asupan serat.
7. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Pemeriksaan feses di laboratorium sebagaimana dikutip Halo Papua, dapat mendeteksi adanya telur cacing di dalam tubuh. Melakukan pemeriksaan rutin membantu Kamu mengetahui apakah ada infeksi cacing dan segera mendapatkan pengobatan.
Pentingnya Pengobatan Cacingan pada Orang Dewasa
Cacingan yang tidak diobati dapat menyebabkan anemia, malnutrisi, dan gangguan pencernaan kronis. Studi di Indonesia menunjukkan bahwa infeksi cacing pada orang dewasa berdampak pada produktivitas kerja dan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengobatan cacingan pada orang dewasa secara rutin.
Kesimpulan
Pengobatan cacingan pada orang dewasa tidak boleh dianggap sepele. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengonsumsi obat cacing secara teratur, dan memperhatikan pola makan, Kamu bisa terhindar dari infeksi cacing.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala cacingan agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Berita Terkait
-
7 Pengobatan Alami Terbukti Efektif untuk Menjaga Kesehatan Jantungmu
-
Misteri di Balik Sakit Pinggul dan Solusi yang Belum Banyak Diketahui!
-
Catat! Lansia Butuh Hal Ini Untuk Mempertahankan Kualitas Hidup
-
Mengenal Pompa LVAD, Prosedur Khusus Untuk Membantu Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Gagal Jantung
-
Pasien Kanker Sering Merasakan Nyeri, Bagaimana Cara Mengendalikannya?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar